Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidikan,
Kemendikbudristek hadir membersamai pembelajaran yang berdampak pada capaian
belajar murid, salah satunya melalui peningkatan peran profesional guru sebagai
garda terdepan pendidikan Indonesia melalui transfromasi Pengelolaan Kinerja
yang tersedia di aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM). Tujuannya tidak lain
agar Pengelolaan Kinerja dapat lebih praktis, relevan, dan berdampak nyata.
Para guru dan kepala sekolah tidak perlu lagi mengisi E-Kinerja BKN karena Pengelolaan
Kinerja yang tersedia di PMM telah terintegrasi dengan E-Kinerja BKN.
Proses penggunaan Pengelolaan Kinerja di PMM oleh
para guru dan kepala sekolah mulai Januari 2024 juga telah dirasakan oleh saya
dan rekan-rekan di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat (biasa kami sebut “33 MB”).
Perencanaan yang dituangkan dalam Rencana Hasil Kinerja (RHK) pada bulan
Januari lalu kini telah memasuki pelaksanaan observasi kelas di bulan Maret.
Namun, sebelumnya persiapan observasi kelas ini telah dikomunikasikan bersama
kepala sekolah di bulan Februari.
Observasi kelas atau dulunya lebih dikenal supervisi
kelas menjadi agenda wajib yang dilaksanakan oleh kepala satuan pendidikan
(kepala sekolah) sebagai upaya meningkatkan peran profesional guru dalam proses
pembelajaran yang telah berlangsung di sekolah. Namun, hal menarik yang saya
rasakan dalam menyiapkan observasi kelas tahun ini adalah kebebasan guru dalam
menentukan fokus perilaku yang akan dikembangkan. Observasi kelas kini
dirancang bukan hanya mengidentifikasi kesulitan-kesulitan guru dalam usaha
memperbaiki proses pembelajaran namun, dikemas dengan lebih ringkas seperti
banyak melibatkan guru dalam proses menemukan dan menyelesaikan kesulitan yang
ditemui dalam proses belajar mengajarnya. Melalui banyak rerkomendasi yang
nantinya akan disediakan dalam tahapan Pengelolaan Kinerja di PMM, guru
diharapkan dapat lebih fokus pada praktik kinerja dan perilaku kinerja.
Bulan Maret menjadi jadwal observasi kelas untuk para guru termasuk kami
di 33 MB. Fokus observasi yang saya tentukan dalam observasi kelas semester ini
adalah memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang memberi peran pada semua murid
dengan memotivasi para murid untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran,
menyediakan peran dalam kelompok untuk memastikan semua anggota kelompok
mendapatkan peran, dan memberi dukungan serta kesempatan pada murid yang pasif
untuk berperan. Fokus perilaku ini menjadi kunci saya dalam mendesain Modul
Ajar dalam observasi kelas.
Rabu / 06 Maret 2024 menjadi jadwal observasi kelas
saya bersama anak-anak hebat kelas 1. Saya melanjutkan materi matematika
“Mengenal Bangun Datar”. Mulai dengan menayangkan video lagu “Topi Saya Bundar”
dan bernyanyi bersama menggunakan topi yang telah dibawa dari rumah menjadi
awal untuk mengingat kembali materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya,
mengindentifikasi bangun datar dari video yang ditayangkan serta benda konkret
yang ada di dalam kelas hingga mengerjakan Lembar Kerja (LK) dalam kelompok. Lalu,
bagaimana anak-anak kelas 1 dapat membagi peran dalam suatu kelompok? Apalagi
di pertengahan pembelajaran, beberapa anak menangis karena belum mendapatkan
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Sungguh..ini menjadi tantangan
terbesar bagi saya. Menyikapi kejadian tak terduga ini, saya memberikan kesempatan
kepada beberapa anak yang belum tampil untuk maju bersamaan. Alhasil, mereka
pun dapat menyimpulkan bahwa keadaan menjadi lebih ramai karena anak-anak
menjawab pertanyaan secara bersamaan.
Banyak hal menarik lainnya yang membuat saya terus tersenyum disepanjang proses
pembelajaran, salah satunya pembagian peran anak-anak dalam mengerjakan LK
kelompok (menulis, menggunting, dan menempel). Ada anak yang langsung membagikan
peran untuk anggota kelompoknya dan semuanya menyapakati. Kemudian, ada
kelompok yang menggunakan teknik “hom
pim pa” dalam menentukan peran di kelompoknya. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pertengkaran / rebutan peran. Saya memfasilitasi para murid jika terjadi hal
yang tidak terduga terjadi selama proses pembelajaran ini berlangsung.
Setelah semua kelompok menyelesaikan lembar kerjanya,
setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil tugas
kelompoknya di depan kelas. Setiap anak di dalam kelompok juga mendapatkan
kesempatan yang sama untuk menceritakan hasil kerja kelompoknya. Bagian akhir
dari proses pembelajaran ini adalah saya meminta anak-anak mengungkapkan
perasaannya dengan memberikan tanda checklist pada emoji yang
ditampilkan pada layar proyektor di papan tulis. Semua anak memberikan emoji
bahagianya yang menjadi pertanda betapa bahagianya mereka di hari itu. Pembelajaran
hari ini pun kami tutup dengan makan kue bersama yang telah disiapkan oleh salah
satu ibu dari anak kelas 1.
Pasca observasi kelas, kepala sekolah menanyakan
beberapa perihal kepada saya termasuk indikator yang terpenuhi dan perlu
dikembangkan selanjutnya. Sembari menunggu hasil penilaian observasi kelas oleh
kepala sekolah pada Pengelolaan Kinerja di PMM,
saya pun mulai menulis kembali beberapa hal menarik yang saya temukan,
termasuk hal tidak terduga yang muncul, tantangan yang dihadapi, serta hal yang
akan terus dikembangkan dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Bapak/Ibu guru hebat Indonesia, mari bersama kita
mulai kegiatan observasi kelas ini dengan melaraskan persepsi bahwa ini
merupakan bagian dari proses belajar kita juga sebagai guru. Kita diberi
kesempatan bersama untuk menemukan kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran yang telah berlangsung, didampingi dalam menemukan solusinya baik
itu oleh kepala sekolah selaku atasan kita di sekolah, dan diberi banyak rekomendasi
perbaikan melalui Pengelolaan Kinerja di PMM untuk belajar. Tentunya observasi
kelas ini bukanlah penilaian akhir dari kinerja kita. Penilaian Kinerja sesungguhnya
terletak dari perubahan yang kita lakukan sebelum dan sesudah observasi ini
dilaksanakan.
Tidak ada hal yang perlu kita khawatirkan selama
kita bahagia melakukannya. Mari bersama mengingat kembali, bahwa menjadi guru
adalah bagian termulia dalam perjalanan hidup kita.
Semangat belajar untuk kita semua…
Salam dan Bahagia.
*Artikel ini juga tersedia di link: https://www.kompasiana.com/lisasya/65e9d2f3c57afb662f012798/observasi-kelas-penuh-cerita