Sabtu, 04 November 2023

Berbagi Praktik Baik Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi

 

NSBPB (Narasumber Berbagi Praktik Baik) merupakan salah satu dari 6 dukungan Kemendikbudristek bagi satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka jalur Mandiri. NSBPB adalah para guru/tutor/pendidik lainnya atau kepala sekolah/satuan pendidikan yang telah memiliki praktik baik terkait implementasi Kurikulum Merdeka maupun prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Kesempatan menjadi Narasumber Berbagi Praktik Baik membawa saya pada banyak momen yang tidak akan dapat terlupa. Bertemu banyak orang dalam berbagi praktik baik semakin menguatkan saya bahwa dengan berbagi praktik lain langsung selain menguatkan refleksi kita namun, dapat memberikan referensi praktik baik terutama dalam proses pembelajaran kepada para pendidik. Salah satu kesempatan itu ketika saya diberi kesempatan untuk memenuhi undangan BGP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai fasilitator dalam kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi bagi Guru Jenjang Sekolah Dasar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 23 Oktober 2023 lalu bertempat di Hotel Santika Bangka Tengah.

Pelatihan dan Pendampingan yang berlangsung selama 4 hari ini merupakan bagian dari bentuk dukungan BGP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memperkuat pemahaman para guru jenjang Sekolah Dasar dalam menerapkan pembelajaran berdirefensiasi. BGP Provinsi Kepualauan Bangka Belitung dalam kegiatan ini berkolaborasi dengan BGP Provinsi Jambi. Ibu Nenden dan Ibu Rosi berasal dari BGP Provinsi Jambi menjadi narasumber dalam pengembangan modul ajarnya.  Selain itu, hadir pula NSBPB dari Bangka Selatan, Ibu Wistri sebagai patner saya dalam berbagi praktik baik penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Selama 4 hari, 48 peserta guru muda jenjang SD yang berasal dari 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendapatkan materi dari narasumber terkait dengan refleksi bersama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, mengapa pembelajaran berdiferensiasi menjadi pilihan dalam proses pembelajaran, penguatan pemahaman tentang pentingnya memetakan  kebutuhan belajar murid, dan merancang modul ajar pembelajaran berdiferensiasi. Setelah itu, para peserta bersama fasilitator mempersiapkan modul ajar yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan sekolahnya masing-masing. Sesi terakhirnya para peserta melakukan simulasi mengajar untuk mempraktikkan modul ajar yang telah dirancang pada sesi sebelumnya.

Sebagai fasilitator dalam kegiatan ini, pada awal pertamuan saya mendapat banyak kesempatan mendengarkan pengalaman para guru dari berbagai wilayah di Bangka Belitung pada setiap sesinya. Termasuk pada bagian refleksi awal, ketika seorang guru yang menceritakan jarak tempuh 90 KM untuk menuju ke sekolah. Selain itu, guru lain menceritakan harus tetap fokus dengan tanggung jawabnya sebagai pendidik namun, diberi amanah sebagai bendahara sekolah serta tugas penting lainnya di dalam maupun luar sekolah. Hal ini membuatnya mengalami kesulitan dalam mengatur waktu. Banyak lagi pengalaman yang saya dengarkan pada sesi refleksi awal ini.

Keterlibaran para guru dalam kegiatan selanjutnya juga sungguh luar biasa. Salah satunya ketika para guru mempersiapkan rancangan modul ajar untuk dipraktikkan di akhir pertemuan (sesi simulasi mengajar). Keaktifan peserta dalam tanya jawab dan diskusi terjadi sepanjang kegiatan berlangsung. Termasuk miss konsepsi penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang terjadi di sekolah. Sehingga untuk memecahkan miss konsepsi ini saya mengajak para peserta untuk kembali lagi pada hakikat belajar. Proses belajar tidak dapat berlangsung dalam waktu yang singkat dan satu-dua kali pertemuan saja. Proses belajar yang beriringan dengan refleksi akan membawa pada perencanaan yang lebih baik pada kesempatan berikutnya. Jika bagian ini terlewatkan maka, dipastikan miss konsepsi itu akan terus terjadi.

Waktu kegiatan yang berlangsung selama 4 hari dengan jumlah peserta yang terbatas membuat saya sebagai fasilitator punya kesempatan lebih untuk mengenal para peserta termasuk beberapa peserta yang mendominiasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Saya juga memberikan dukungan semangat kepada para peserta yang kurang aktif mengeluarkan pendapatnya menggunakan media online (aplikasi padlet). Dalam suatu kesempatan saya menampilkan pendapat peserta yang telah ditulis pada link padlet. Beberapa peserta saya berikan kesempatan untuk membaca tulisannya sendiri dan menceritakan hal lainnya sebagai penguatan kondisi tersebut. Dari hal  ini, memberikan pemahaman baru untuk saya bahwa semua orang dapat menceritakan pengalamannya dengan berbagai media maupun cara yang nyaman untuknya. Ada yang langsung menceritakan di depan banyak orang dan ada juga dalam bentuk tulisan pada berbagai media yang tersedia. Pastinya sebagai fasilitator, saya harus menghargai itu sebagai bentuk keberagaman dalam berpendapat. Saya juga memberikan kesempatan para peserta berbagi peran dalam kelompoknya saat sesi simulasi mengajar. Ada peserta yang bertindak sebagai guru yang melakukan simulasi mengajar, MC, dokumentasi, dan asesor. Sehingga semua peran diharapkan dapat mengakomodir keberagaman para peserta.

Tantangan yang saya hadapi dan juga menjadi bahan refleksi saya ketika banyak peserta yang menyampaikan bahwa waktu yang diberikan untuk kegiatan ini tidak cukup. Banyak dari guru baru kali pertama dilibatkan dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Padahal saat ini banyak tersedia pelatihan untuk mengenal dan mempelajari Kurikulum Merdeka yang tersedia secara daring. Namun, itu belum terbiasa untuk para guru lakukan. Refleksi lain ketika para guru yang belum memiliki modal cukup untuk prinsip-prinsip penerapan Kurikulum Merdeka sehingga, banyak materi dasar yang harus saya sampaikan pada kegiatan ini.

Pengalaman berbagi ini menjadi momen berharga karena saya pun belajar banyak hal dari mendengarkan cerita/pengalaman dari guru lain sebagai bahan refleksi saya untuk terus menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Semangat belajar untuk kita semua..

Salam dan Bahagia..

Observasi Kelas Penuh Cerita

  Observasi Kelas 1 33 MB, Rabu/06 Maret 2024 (Doc. Pribadi)           Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidika...