Kembali hadir di Ruang Kolaborasi pada Modul 2. Diskusi kami pada ruang kolaborasi pada modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional ini membahas Ide Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) Jenjang SD.
Pada Ruang Kolaborasi sesi diskusi Kamis / 15 September 2022, kami membahas tentang ide-ide yang dapat diimplementasikan pada pembelajaran sosial dan emosional untuk murid dan PTK pada jenjang SD.
Sebelum membahas beberapa implementasi PSE pada jenjang SD, ada beberapa materi utama yang kami tampilkan pada presentasi, yaitu :
§ Pengertian Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE)
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) merupakan proses pembentukan diri yang berkaitan dengan kesadaran diri, manajemen diri, dan kemampuan relasi, serta berisi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan pembelajaran memecahkannya.
§ Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yang dapat dikembangkan
Adapun 5 KSE yang dapat dikembangkan antara lain :
-
Kesadaran diri (pengenalan emosi)
-
Manajemen diri (mengelola emosi dan melatih fokus)
-
Kesadaran sosial (keterampilan berempati)
-
Keterampilan relasi (keterampilan bekerjasama)
-
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
§
Bentuk Implementasi Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yang dapat
dikembangkan
Bentuk implementasi KSE yang dapat
dikembangkan pada jenjang SD antara lain :
1. Kesadaran diri, bentuk implementasinya :
- Teknik
STOP dengan langkah-langkah
dimulai dari Stop (berhenti sejenak), Take a breath (ambil nafas dalam),
Observe (amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran, dan lingkungan), Proceed
(selesai dan lanjutkan).
- Ekspresi
Diri dengan Temukan Zonamu. Murid
mengekpresikan perasaan yang dirasa murid di hari itu dan menentukan zona
warnanya kemudian menceritakan perasaannya itu di depan kelas.
- Ice breaking. Kegiatan ini ibarat sebuah pemanasan sebelum
memulai pembelajaran dan bisa dalam bentuk apa saja, seperti tarian, menyanyi,
cerita, bermain tebak-tebakkan, atau lainnya yang dapat meningkatkan semangat
murid setelah melakukannya.
- Restitusi. Guru mengajak murid menyelesaikan masalah yang
dihadapinya dengan 3 langkah, yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan
yang salah, dan menanyakan keyakinan/kesepakatan kelas sehingga murid dapat
kembali ke dalam kelompoknya dengan karakter/nilai yang lebih kuat.
2. Manajemen diri bentuk implementasinya dengan Organisasi. Guru mengarahkan para murid
untuk aktif berorganisasi di beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan
di sekolah (Pramuka, Olahraga, dan Kesenian).
3. Kesadaran sosial bentuk implementasinya dengan :
- Jum’at
Amal. Kegiatan infaq yang
dilaksanakan setiap hari Jum’at dan seluruh warga sekolah dapat menyisihkan
sedikit uang untuk dimasukkan dalam sebuah kotak amal yang nantinya akan
digunakan untuk bantuan kepada murid yang mengalami belasungkawa, musibah, dan
lainnya.
- Program
Sosial lainnya seperti D-Ka / Dari
Kita Untuk Kita. Program sosial dari anak dan untuk anak. Teknisnya anak-anak
mengumpulkan sumbangan dalam bentuk apa saja (sembako/barang) untuk diserahkan
kepada murid yang membutuhkan dan diadakan dalam momen tertentu seperti
perayaan hari besar nasional/agama, akhir semester, dan lainnya.
4. Keterampilan relasi bentuk implementasinya dengan :
- 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dapat melalui
kegiatan salaman pagi, menerapkan kebiasaan baik seperti memberi salam/senyum
kepada warga sekolah, berbicara sopan kepada orang yang usianya lebih tua, dan
sebagainya.
- Diskusi
kelompok, dapat diadakan dalam proses
pembelajaran baik di kelas maupun luar kelas.
5. Pengambilan keputusan yang betanggung jawab bentuk implementasinya dengan :
- Kesepakatan
kelas. Guru bersama murid membuat
kesepakatan kelas dan menyepakati setiap poin pada kesepakatan kelas agar
suasana kelas lebih nyaman dan kondusif.
- Pemilihan
ketua kelas. Mengadakan sistem demokrasi
dalam pemilihan ketua kelas dan guru membimbing murid menghormati keputusan
dari hasil pemilihan serta ketua kelas yang terpilih bertanggung jawab dalam
menjalankan tugasnya.
Hasil dari diskusi kelompok dipresentasikan di hari kedua Ruang Kolaborasi Jum’at / 16 September 2022 pada ruang virtual bersama fasilitator dan rekan-rekan CGP lainnya. Berikut ini video hasil diskusi yang kami presentasikan :
Hal menarik yang
saya dapatkan dari Ruang Kolaborasi Modul 2.2 ini, banyak praktik baik dari
teman CGP lain dalam implementasi pembelajaran sosial dan emosional di sekolahnya.
Sungguh sangat menginspirasi saya untuk menerapkannya di 33 MB.
Demikianlah
artikel saya tentang hasil diskusi kelompok di Ruang Kolaborasi Modul 2.2.
Semoga menginpiraasi untuk para pembaca.
Semangat belajar
untuk kita semua dan salam bahagia…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar