Sabtu, 30 Juli 2022

"Yoo..Sepakati Kesepakatan Kelas 3 kite"

Kesepakatan Kelas 3 di 33 MB (Doc. Pribadi)

Keyakinan kelas atau yang lebih dikenal Kesepakatan Kelas merupakan salah satu budaya positif yang ditanamkan pada murid agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Budaya positif sendiri adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak kepada murid. Jadi kesepakatan kelas berisi aturan-aturan yang disusun dan dikembangkan oleh murid bersama guru serta disepakati bersama. Sehingga dengan Kesepakatan Kelas terbentuk kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kesepakatan kelas adalah guru membimbing dan mengarahkan para murid untuk menulis semua yang mereka inginkan tanpa ada batasan, paksaan, maupun tekanan. Guru bisa mulai dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan pemantik seperti : “Ehhmm…kamu pengen suasana kelas yang bagaimana sih?? Mau kelas yang banyak sampah ?? Kamu pengen ibu guru yang suka marah-marah ga ?” Ada banyak lagi pertanyaan pemantik yang bisa guru kemukakan kepada murid untuk membantu murid menemukan harapan/keinginan mereka.

Cara/proses membuat kesepakatan kelas adalah :

  • Murid diajak menulis semua yang diharapakannya selama proses pembelajaran di kelas 3.
  • Murid menulis setiap harapannya pada selembar kertas post-it.
  • Satu lembar kertas post-it untuk satu harapan dan dan murid boleh menuliskan lebih dari 1 harapan.
  • Para murid secara bergiliran mulai menempelkan setiap harapan yang telah ditulis pada kertas post-it di sebuah karton hitam yang telah ditempel oleh guru di dinding kelas.
  • Guru membacakan harapan-harapan yang telah ditulis dan ditempel oleh murid-murid.
  • Guru bersama murid menyepakati beberapa harapan yang nantinya akan menjadi aturan-aturan di kelas (Kesepakatan Kelas).
  • Guru membacakan Kesepakatan Kelas yang telah disepakati bersama dan menempelkan hasil Kesepakatan Kelas 3 di dinding kelas agar setiap waktu dapat dibaca kembali oleh guru dan murid-murid.

Cara mendapatkan umpan balik (feedback) adalah saya menyiapkan beberapa pertanyaan untuk dijawab (tertulis) oleh para murid. Dipilih tertulis karena subjek dari kesepakatan kelas ini adalah murid kelas bawah (kelas 3 SD). Awalnya dicoba dengan cara wawancara namun, banyak murid yang terasa sulit mengungkapkan isi hati/pemikirannya secara verbal maka, saya menggunakan feedback dengan cara murid menuliskan jawaban dari setiap pertanyaan pada selembar kertas.

Video Kesepakatan Kelas 3 di 33 MB (Doc. Youtube Lisa Sya)

Dampak yang diharapkan dari Kesepakatan Kelas yang telah disusun bersama ini agar proses belajar mengajar di masa depan berjalan lebih efektif. Murid akan lebih bertanggung jawab atas aturan-aturan yang telah disepakati bersama karena melibatkan mereka dalam proses penyusunan kesepakatan kelas itu. Hal terpenting jangka penjang dari kesepakatan kelas adalah menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam diri murid sedini mungkin sehingga dari kebiasaan itu terbentuk nilai-nilai positif yang akan menjadi budaya positif dalam setiap individu.

Perasaan saya setelah membuat kesepakatan kelas dengan murid kelas 3 ini adalah pastinya sangat bahagia. Apalagi ketika saya melihat para murid menuliskan harapan-harapannya pada kertas, terlihat jelas betapa semangat mereka dalam mengungkapkan harapan yang mereka inginkan di dalam kelas. Tanpa paksaan, tekanan, dan imingan hukuman/hadiah.

Kendala/tantangan yang dihadapi dalam membuat kesepakatan kelas dalah saya menemukan beberapa anak yang sulit menuliskan apa yang mau mereka ungkapkan. Sehingga saya harus menyiapkan beberapa pertanyaan pemantik untuk membangun kepercayaan diri mereka dalam mengungkapkan keinginan/harapannya.

Hal baru yang saya dapatkan saat membuat kesepakatan kelas adalah saya sadar betul bahwa anak-anak juga punya hak yang sama seperti layaknya kita orang dewasa untuk didengar keinginan dan harapannya. Terlepas apakah semua keinginan itu dapat terpenuhi atau tidak namun, setidaknya mereka sudah diberi ruang untuk mengekspresikan diri mereka. Proses diskusi menentukan aturan-aturan dalam kesepakatan kelas akan membentuk pribadi anak yang menghargai pendapat orang lain, tidak memaksa kehendak mereka, dan pastinya lebih bertanggung jawab atas apa yang telah di sepakati bersama.

Rencana jangka pendek yang akan saya lakukan setelah membuat kesepakatan kelas adalah terus mengingatkan murid atas kesepakatan kelas yang telah disusun bersama. Mungkin di awal-awal setelah kesepakatan kelas terbentuk, para murid belum terbiasa dengan kesepakatan kelas ini. Jadi, untuk mengingatkan semua murid setiap pagi sebelum mulai belajar di kelas bersama-sama membacakan kesepakatan kelas yang telah ditempel di dinding kelas.

Dampak kesepakatan kelas bagi saya dan murid adalah saya dan para murid merasa tenang menjalankan posisi kami setiap harinya karena tidak akan merasa terbebani dengan aturan-aturan kelas mengingat aturan itu dibuat berdasarkan kesepakatan bersama.

Mari..selalu semangat belajar untuk kita semua…

Salam bahagia…

 

*Artikel ini juga telah tayang di Kompasiana : https://www.kompasiana.com/lisasya/62e55f1c3555e41d164c3768/yoo-sepakati-kesepakatan-kelas-3-kite 

 

Kamis, 28 Juli 2022

33 MB Wujudkan NADI bersama Bank Sumsel

Program NADI 33 MB (Doc. Pribadi)

Setelah dua hari lalu, Selasa / 26 Juli 2022 UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat meluncurkan Program SEMATA (Senyum Manis Kita) yang dimulai dengan sosialisasi bersama Tim Puskesmas Penagan, kali ini program yang berbasis keberpihakkan pada murid diluncurkan kembali.

Sama seperti program sebelumnya, NADI adalah salah satu program unggulan UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat yang merupakan kepanjangan dari Nabung Sejak Dini. NADI merupakan program menabung untuk anak. Mengapa menabung harus dimulai dari sejak dini ?? Berikut penjelasannya :

1.      Mandiri. Menabung dapat melatih anak belajar mandiri terhadap keuangan mereka sendiri. Apalagi jika anak menabung di bank yang memiliki buku tabungan atas nama anak sendiri maka, dapat memotivasi anak untuk mandiri dalam mengatur keuangannya sendiri di kemudian hari.

2.      Hidup Sederhana. Menabung dapat melatih anak menentukan skala prioritas dalam kebutuhan pribadinya. Contohnya ketika anak mendapatkan uang jajan, anak akan belajar untuk menyisihkan uang untuk ditabung. Jika hal ini terus dilakukan maka, di masa datang anak dapat menentukan skala prioritas untuk kebutuhannya dan pola hidup sederhana akan terbentuk dalam dirinya.

3.      Disiplin. Menabung dapat melatih kedisiplinan anak, contohnya ketika anak mendapatkan uang jajan, anak akan terbiasa untuk menyisikan uang untuk ditabung. Sehingga pola disiplin untuk menabung pada anak dapat terbentuk dengan sendirinya. Apalagi jika menabung di bank melalui sekolahnya, anak akan terbiasa menabung di periode/waktu tertentu sesuai dengan kunjungan pihak bank ke sekolah.

4.      Bekal pendidikan selanjutnya. Ini pastinya menjadi bagian terpenting dari program menabung anak. Anak dapat menggunakan uang yang ditabungnya untuk kebutuhan pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan peribahasa : “Sedikit demi sedikit lama kelamaan jadi bukit”.

Sosialisasi dan Teknis Menabung bersama Bank Sumsel (Doc. Pribadi)

Program NADI 33 MB ini bekerjasama dengan Bank Sumsel. Bank Sumsel sebagai mitra dalam dunia pendidikan mendukung sekolah khususnya para murid menyongsong masa depan yang cerah dari program menabung untuk pelajar. Melalui produk tabungan Simple (Simpanan Pelajar), para murid dapat menabung tanpa potongan administrasi setiap bulannya.

Sosialisasi menabung dimulai dengan pemaparan kembali program NADI oleh guru. Dilanjutkan dengan penjelasan tentang teknis pembukaan rekening baru dan sistem menabung oleh Ibu Fita bersama timnya dari Bank Sumsel. Antusias para orangtua dan murid dalam mengikuti kegiatan menabung hari ini sungguh luar biasa. Hal ini terbukti ketika pihak bank membuka layanan menabung, banyak orangtua yang antri untuk mengisi formulir pembuatan rekening dan buku tabungan untuk anaknya.

Teknis menabung bersama Bank Sumsel di sekolah pun cukup mudah. Para murid 33 MB dan orangtua tidak perlu ke bank yang aksesnya lumayan jauh dari tempat tinggal. Sekolah memberikan fasilitas menabung dengan aman di bank melalui sekolah. Setiap hari rabu digalakkan sebagai hari menabung untuk para murid 33 MB. Adapun video Tiktok hasil kegiatan hari ini bersama Bank Sumsel : https://www.tiktok.com/@syagilsa/video/7125465184499485978?_t=8UN6jIAh22s&_r=1

Mari..dukung program NADI (Nabung Sejak Dini) 33 MB. Harapan 33 MB dengan adanya program ini bukan hanya menjadikan gemar menabung sebagai kebiasaan untuk anak-anak saja namun, dapat menjadi budaya yang berkembang di masyarakat nantinya.

Selalu semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia..


*Memeriahkan kegiatan hari ini, para guru, murid, orangtua dan Tim Bank Sumsel dapat menggunakan twibbon NADI pada link : https://twb.nz/nadi33mb

*Artikel ini telah tayang di Kompasiana dengan linkhttps://www.kompasiana.com/lisasya/62e2abc53555e46d9f04dd05/33-mb-wujudkan-nadi-bersama-bank-sumsel 

Selasa, 26 Juli 2022

33 MB Wujudkan SEMATA bersama Tim Puskesmas Penagan

Pagi ini disambut dengan udara dingin setelah subuh Pulau Bangka merata di guyur hujan yang cukup deras termasuk Desa Air Buluh Kecamatan Mendo Barat dimana 33 MB berdiri. Beberapa jam setelah itu Allah Sang Pemilik Alam menyediakan cuaca cerah saat pasukan putih merah berkumpul di lapangan. Senyum bahagia terpancar dari wajah manis anak-anak hebat ini. Merekapun telah menyiapkan “alat tempur” untuk mempraktekkan cara sikat gigi yang benar bersama Tim Puskesmas Penagan.

Program SEMATA 33 MB (Doc. Pribadi)

Program SEMATA adalah salah satu program unggulan UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat yang merupakan kepanjangan dari Senyum Manis Kita. SEMATA merupakan program edukasi akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut serta penanaman kebiasaan baik anak untuk menyikat gigi 2 kali sehari. Mengapa kebersihan gigi dan mulut menjadi sangat penting untuk anak ? Karena dari gigi dan mulut yang sehat terdapat tubuh yang sehat dan kuat. Jarang sikat gigi menyebabkan gigi rentan berlubang. Dari gigi berlubang membuat kuman bakteri dari makanan yang kita makan dapat masuk melewati aliran darah dan jika dibiarkan dalam waktu jangka lama dapat menimbulkan berbagai penyakit. Waaahh…ternyata begitu penting peran gigi ini untuk tubuh kita ya !!!

Melalui sosialisasi kebersihan gigi dan mulut ini diharapkan para murid mulai melakukan gerakkan menyikat gigi mereka secara rutin selama 2 kali sehari. Waktu terbaik sikat gigi adalah pagi hari 30 menit setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.  

Program SEMATA sebelumnya telah di sosialisasikan kepada seluruh orangtua murid di akhir tahun ajaran 2021/2022 lalu. Kemudian para guru dengan aktif memberikan edukasi kebersihan gigi dan mulut melalui WA Grup Kelas (Paguyuban Kelas / PULAS) kepada orangtua. Selain itu, dalam PULAS diinformasikan juga akan diadakan sosialisasi kebersihan gigi dan mulut oleh Tim Puskesmas Penagan. Puskesmas Penagan menjadi relasi 33 MB untuk memberikan edukasi ini karena 33 MB dan Puskesmas Penagan masuk dalam satu wilayah yang sama yaitu Kecamatan Mendo Barat. Bersama dokter gigi yang ramah dan baik hati, drg. Rantitya Paulina dan 2 orang tim perawat gigi Puskesmas dengan begitu sabar memberikan edukasi kepada seluruh murid 33 MB.

Sosialisasi Kebersihan Gigi dan Mulut serta Praktek Gigi yang Benar bersama Tim Puskesmas Penagan (Doc. Pribadi)

Edukasi disampaikan langsung oleh ibu drg. Ranti yang dimulai dengan memaparkan apa itu gigi, fungsi gigi dalam tubuh kita, cara menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta terakhir yang paling ditunggu oleh anak-anak adalah mempraktekkan cara sikat gigi yang benar.

Kegiatan sosialisasi hari ini ada di video Tiktok berikut : https://www.tiktok.com/@syagilsa/video/7124655211511074075?_t=8UJ7nH1KRtq&_r=1 (Doc. Syagilsa)

Setelah kegiatan sikat gigi hari ini, anak-anak akan mengisi Kalender Sikat Gigi 21 hari. Kalender ini diisi oleh murid setiap hari sehingga peran serta orangtua di rumah menjadi sangat penting agar mendukung dan mengingatkan anak untuk rutin menyikat gigi. Kalender Sikat Gigi 21 hari ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan lomba Senyum Indonesia yang di selenggarakan oleh salah satu aplikasi belajar Bernama KIPIN (Kios Pintar) bekerja sama dengan Pepsodent. UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat menjadi salah satu sekolah di Indonesia yang mengikuti lomba ini. Untuk lomba ini akan dibahas dalam artikel berikutnya ya…

Memeriahkan kegiatan hari ini, para murid, guru, orangtua dan Tim Puskesmas membuat Twibbon SEMATA pada link : http://twb.nz/semata33mb (Doc: Lisa Sya)  dan berikut ini video hasil Twibbon di link TikTok : https://www.tiktok.com/@syagilsa/video/7124708297248230683?_t=8UJExlrhv17&_r=1 (Doc. Syagilsa) 

Selain itu, dari Program SEMATA akan ada jadwal sikat gigi untuk semua murid di sekolah. Setiap hari ada 1 kelas yang akan melakukan kegiatan sikat gigi di depan kelasnya. Sekolah juga secara rutin memberikan edukasi kebersihan gigi dan mulut melalui poster yang dipasang di setiap kelas, video edukasi maupun kegiatan program SEMATA yang telah dilakukan anak-anak melalui WA Grup PULAS. Sesekali guru juga akan memutarkan video edukasi kebersihan gigi dan mulut kepada murid di kelas secara terjadwal.

Mari..dukung kegiatan rutin anak-anak kita dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya dengan sikat gigi secara rutin 2 kali sehari (30 menit setelah sarapan pagi dan sebelum tidur di malam hari). Harapan terbesar dan jauh dari program SEMATA adalah melatih anak untuk menyikat gigi secara rutin 2 kali sehari sehingga ini menjadi kebiasaan baik sampai mereka tua nanti. Aamiin.

Gigi dan mulut yang bersih adalah bagian dari tubuh sehat anak-anak bangsa. Senyum Anak Indonesia Senyum Bahagia Mereka…

Selalu semangat belajar dan salam bahagia..


*Artikel ini telah tayang di Kompasiana dengan link :

https://www.kompasiana.com/lisasya/62e006dd3555e423485ccc63/33-mb-wujudkan-semata-bersama-tim-puskesmas-penagan

Rabu, 13 Juli 2022

Main Rumah-Rumahan di Dalam Rumah

 

Main Rumah-rumahan ala Kakak-Adek (D0c. Pribadi)

Ayooo…siapa yang di masa kecilnya pernah bermain rumah-rumahan ? Bahkan senang bermain rumah-rumahan ?

Banyak anak yang senang bermain rumah-rumahan. Tidak hanya anak perempuan, bahkan anak laki-lakipun senang bermain rumah-rumahan. Hal ini pernah saya alami ketika saya dan ketiga adik saya (2 adik laki-laki dan 1 perempuan) bermain rumah-rumahan saat kami masih kecil. Sayangnya kala itu itu tidak ada dokumentasinya, hiikzzz….

Kami bermain di dalam kamar dengan mengubah tempat tidur menjadi rumah dan seprai sebagai tendanya. Kami juga melakukan banyak hal termasuk bermain peran sebagai seorang ibu, ayah, abang, dan adik. Hmmm…masa kecil yang selalu dirindukan.

Kini..ketika melihat dua putri saya (biasa kami panggil “Kakak-Adek”) bermain rumah-rumahan, teringat akan masa kecil itu. Walaupun cara kedua putri saya bermain sedikit berbeda namun, esensial dari permainan ini masih sama seperti masa kecil saya.

Setiap kakak adek mengeluarkan peralatan bermain mulai dari kain, selimut, kursi kecilnya, mainan, dan semua yang mereka rasa dapat dijadikan bahan juga alat untuk membangun sebuah rumah maka, mereka pun mulai menatanya. Selain itu, mereka juga bermain peran. Kakak sebagai bunda dan adk sebagai kakak. Bahkan saya (bunda) dan suami (ayah) juga ikut-ikutan bermain. Terkadang ayahnya juga ikutan tidur di rumah-rumahan yang dibuat oleh anak-anaknya, hehee…

Walaupun terlihat sederhana, permainan rumah-rumahan memiliki banyak manfaat positif bagi anak-anak. Berikut ini manfaat bermain rumah-rumahan yang saya rasakan dan saya rangkum dari berbagai artikel :

1.      1. Mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Anak belajar mengkomunikasikan diri dengan melatih kemampuan bahasanya dengan anak lain. Semakin banyak menggunakan kemampuan berbahasa maka , memperkaya kosakata anak dalam berkomunikasi dengan orang lain.

2.   2. Memaksimalkan kecerdasan visual. Menurut Uci Hadiyanto dalam artikelnya yang berjudul Kecerdasan Visual Spasial, kecerdasan visual merupakan kemampuan untuk mengenali atau memahami lingkungan dengan tepat dan cepat hanya dengan melihat lingkungannya. Melalui permainan rumah-rumahan melatih anak menggambarkan imajinasi dan kreativitasnya dengan melihat juga mendengar apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Contoh sederhananya, anak-anak berimajinasi dan berkreativitas dalam membangun rumah-rumahan sampai menata peralatan rumah seperti lingkungan rumah yang sebenarnya.

3    3. Menumbuhkan sikap sosial-emosional. Dalam artikel di blog Tulus Toyland, menurut Kathy Hirsch-Pasek seorang psikolog perkembangan anak di Temple University - AS, sebuah penelitian yang diterbitkannya di Early Childhood Education Journal, bermain rumah-rumahan bisa mengajari anak untuk mengatur emosi mereka dan akan sangat bermanfaat saat anak beranjak dewasa. Begitu besar pengaruh permainan ini terhadap tumbuh kembang emosi anak. Contoh sederhana ketika anak-anak belajar untuk bernegosiasi dan berbagi peran sesuai keinginannya. Sangat mungkin terjadinya perselisihan di situasi ini. Namun, tidak perlu cemas. Beri anak kesempatan untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri mengingat mood anak-anak gampang sekali berubah. Dalam waktu sekian menit mereka pun akan berbaikan lagi.

      4. Media untuk bermain peran dan belajar betanggung jawab.

Saat bermain rumah-rumahan, anak akan berbagi peran. Peran ini dimulai dari peran yang ada di lingkungan terdekat mereka yaitu keluarga. Bermain peran sebagai ayah, ibu, dan anak. Bahkan bermain peran menjadi profesi tertentu seperti guru, dokter, dan lainnya. Mungkin terlihat sepele, namun dari bermain peran, secara langsung mengajarkan anak untuk bertanggung jawab dengan peran yang dimainkan dan belajar untuk mengekspresikan perasaannya.

Demikian artikel saya tentang manfaat positif dari permainan rumah-rumahan yang sering dimainkan oleh anak-anak. Mari..beri kesempatan dan dukung anak-anak dalam mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan tumbuh kembang jiwa raganya karena sejatinya pengalaman bermain hanya akan terjadi di masa kecilnya.

Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia…

*Artikel ini telah tayang di Kompasiana dengan link : https://www.kompasiana.com/lisasya/62cef4ad6e7f0147c1182833/main-rumah-rumahan-di-dalam-rumah

 

 

 


Jumat, 08 Juli 2022

Operasi Semut di 33 MB

Operasi Semut di 33 MB (Doc. Pribadi)

Profil Pelajar Pancasila adalah muara akhir dari perjalanan panjang Merdeka Belajar. Berawal dari berkepihakkan kepada murid, akan selalu ada gerakkan untuk melakukan perubahan dalam proses belajar di sekolah khususnya yang dilakukan oleh guru.

Ketika bertugas di tempat baru ada pandangan yang selalu membuat mata ini lelah melihatnya. Sehingga berjalannya waktu, memberanikan diri untuk memulai hal kecil  ini bersama murid. Saya beri nama kegiatan penuh makna ini, OPERASI SEMUT.

Mengapa hewan semut menjadi pilihan ? Karena semut adalah hewan kecil yang kental akan karakter saling bantu-membantu sehingga membentuk budaya gotong- royong dalam komunitasnya. Harapan saya dengan diadakannya operasi semut ini  dapat menanamkan karakter kolaborasi (gotong-royong)warga sekolah dalam menjaga lingkungan sekolah sebagai bentuk kepedulian manusia dengan alam (akhlak kepada alam).

Untuk membuat kegiatan ini menjadi bermakna bagi para murid, pastinya cara mengajak murid haruslah dengan suasana yang gembira. Tujuannya agar mereka melakukan ini bukan karena keterpaksaan. Bagian inilah yang menurut saya point terpenting dalam setiap kegiatan yang akan kita lakukan bersama anak-anak. Penanaman karakter mulai terbentuk dari pertama kali anak-anak melakukan suatu kegiatan dengan hati yang bahagia. Saya bersama murid memulai dengan yel-yel sebagai ice breaking. Bahkan ketika saya mengatakan bahwa kita akan menjadi semut, mereka tertawa keras. Melihat mereka tertawa saja sudah membuat saya merasa sangat bahagia dikala itu dan membuat diri menjadi lebih semangat untuk terus merangkai kenangan-kenangan manis bersama anak-anak didik saya.

Seminggu setelah operasi semut saya dapati lingkungan sekolah yang lebih bersih. Walau belum sesempurna yang diharapkan namun, murid mulai bertanggung jawab dengan kebersihan lingkungan sekitarnya. Bahkan saya melihat beberapa murid yang sudah mulai menegur temannya yang membuang sampah sembarangan. Kini..Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dibuat pada satu lokasi untuk mempermudah penanganan sampah berikutnya. Semoga sikap baik ini terus terjaga sampai mereka tumbuh menjadi manusia yang lebih dewasa. AAMIIN.

Peduli dengan alam dan kolaborasi merupakan elemen dari nilai Profil Pelajar Pancasila. Peduli kepada alam merupakan ciri Profil Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia yang merupakan elemen akhlak kepada alam. Sedangkan kolaborasi merupakan ciri Profil Pelajar Pancasila yang bergotong-royong.

Kegiatan kecil ternyata memiliki makna mendalam yaitu menanamkan karakter peduli lingkungan dan alam pada diri murid. Selain itu, gotong-royong dalam membersihkan dan menjaga lingkungan juga merupakan karakter diri bangsa Indonesia yang harus selalu dipupuk dan ajarkan kepada anak-anak didik kita.

Mari..selalu semangat belajar untuk kita semua…

Salam bahagia…

*Artikel ini juga telah tayang di Kompasiana : https://www.kompasiana.com/lisasya/62c80004bb4486154930e572/operasi-semut-di-33-mb

Video Operasi Semut di 33 MB (Doc. Youtube Lisa Sya)


Observasi Kelas Penuh Cerita

  Observasi Kelas 1 33 MB, Rabu/06 Maret 2024 (Doc. Pribadi)           Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidika...