Desember
pun tiba, tidak terasa telah memasuki bulan ke-8 dalam Pendidikan Guru
Penggerak Angkatan 5. Walaupun sempat terhenti sejenak karena peralihan
kepemimpinan ke Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) dan Balai Guru Penggerak
(BGP) provinsi, tidak menyurutkan semangat para Calon Guru Penggerak (CGP)
dalam mengikuti pendidikan ini hingga selesai. Berakhirnya materi / modul yang
tersedia di Learning Managmenet System (LMS) beriringan dengan munculnya
tampilan dashboard para CGP yang menujukkan rata-rata di atas angka 95
%. Untuk menuju ke angka 100% masih tersisa Lokakarya 6 dan Lokakarya 7.
Materi
Pendidikan Guru Penggerak disajikan dalam 10 modul dengan durasi waktu 6 bulan.
Pembelajaran daring yang di desain dengan menggunakan alur belajar MERRDEKA
sendiri terdiri dari : M (Mulai dari diri), E (Eksplorasi konsep), R (Ruang
kolaborasi), R (Refleksi terbimbing), D (Demonstrasi kontekstual), E (Elaborasi
pemahaman), K (Koneksi antar materi), dan A (Aksi nyata). Pada artikel
sebelumnya, saya pernah menuliskan salah satu alur MERRDEKA yaitu, Ruang
Kolaborasi (tersedia di sini). Artikel saya kali ini membahas mengenai tahapan terakhir pada alur MERRDEKA,
yaitu Aksi Nyata.
Aksi
nyata memberikan ruang pada CGP menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
dalam satu rangkaian modul. Aksi nyata dimaksudkan sebagai proses pengembangan
profesionalisme berkelanjutan karena dapat mengambarkan sebuah kesatuan antara
proses pembelajaran dan implementasinya. Dalam harapannya, aksi nyata perlu
dijalankan secara terus menerus bahkan hingga Program Pendidikan Guru Penggerak
(PGP) telah diselesaikan.
Tidak
mudah bagi saya menyelesaikan program PGP ini, bahkan saat pertama kali
memulainya banyak muncul rasa khawatir yang tak terbendungkan. Salah satunya
ketika pendidikan ini dimulai, saya dipindah tugas ke sekolah baru. Bukan hanya
sekolah baru, namun lingkungan dan daerah pun baru. UPTD SD Negeri 33 Mendo
Barat (biasa kami sebut 33 MB) merupakan sekolah kecil yang terletak di Dusun
Air Pelempang Desa Air Buluh Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. Sebuah sekolah
yang berbatasan langsung dengan Desa Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah.
Desa Air Buluh berjarak hampir 60 KM dari ibukota kabupaten, Kota Sungailiat
tempat tinggal saya. Jika para pembaca mengikuti artikel yang sering saya tulis
sebelumnya, perjalanan menuju sekolah ini harus saya tempuh dengan waktu 1,5
jam dengan kendaraan roda dua. Alhamdulillah akses jalan lumayan baik,
sehingga saya pun dengan lancar melakukan perjalanan pergi dan pulang sekolah
setiap harinya.
Bagi
saya, aksi nyata yang telah dilakukan ini bukan hanya sekedar tagihan tugas
semata. Namun, selalu menjadi bagian terpenting dalam evaluasi dan refleksi dari
proses pembelajaran yang terus saya lakukan. Saya sadar betul bahwa semua yang telah
dilakukan ini masih jauh dari kata sempurna, namun harapan untuk terus membenah
diri menjadi lebih baik dari hari kemarin bagian dalam tujuan yang tidak akan
pernah putus. Bersama orang-orang hebat yang setiap waktu memberikan dukungan,
motivasi, dan menginspirasi saya, alhamdulillah saksi nyata semua modul
di pendidikan ini telah selesai.
Berikut
ini adalah kumpulan aksi nyata dari proses pembelajaran yang telah saya dapatkan
pada PGP dan perlahan telah diimpelementasikan di 33 MB :
Aksi
Nyata 1 (Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar Dewantara).
Mendokumentasikan kontribusi nyata penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara di
kelas dan sekolah sebagai pengembangan karakter. Hasil aksi nyata 1 tersedia di Aksi Nyata 1.1.
Aksi Nyata 2 (Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak). Melakukan proses pengembangan diri untuk menguatkan nilai-nilai dan peran sebagai Guru Penggerak. Hasil aksi nyata 2 tersedia dalam channel youtube :
Aksi Nyata 3 (Modul 1.3 Visi Guru Penggerak). Menjalankan rencana manajemen prakarsa perubahan BAGJA yang telah dibuat. Hasil aksi nyata 3 tersedia di channel youtube :
Aksi Nyata 4 (Modul 1.4 Budaya Positif). Menyampaikan pembelajaran dari penerapan dan pemahaman mengenai konsep-konsep inti dari modul budaya positif dengan membuat webinar kecil berbagi praktik baik budaya positif bersama rekan sejawat. Hasil aksi nyata 4 terdiri dari 2 bagian dan tersedia di channel youtube :
Aksi
Nyata 5 (Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi). Mendesain, mempraktikkan dan melakukan refleksi terhadap
implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Hasil aksi nyata 5 tersedia
di Aksi Nyata 2.1.
Aksi
Nyata 6 (Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional). Membagikan pemahaman
tentang implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) dengan 4
indikator, yaitu pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru
dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan sekolah, dan penguatan
Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) pendidikn dan tenaga kependidikan di
sekolah serta merefleksikannya. Hasil aksi nyata tersedia di Aksi Nyata 2.2.
Aksi Nyata 7 (Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik). Mempraktikkan rangkaian supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan paradigma berpikir coaching. Aksi nyata 7 tersedia di channel youtube :
Aksi Nyata 8 (Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin). Mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah. Hasil aksi nyata 8 tersedia di channel youtube :
Aksi Nyata 9 (Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya). Mengidentifikasi secara kolaboratif bersama warga sekolah lainnya tentang aset/kekuatan/sumber daya yang dimiliki sekolah. Hasil aksi nyata 9 tersedia di channel youtube :
Aksi Nyata 10 (Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Bedampak Positif pada Murid). Menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) dan A (Ambil Pelajaran) berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan Demonstrasi Kontekstual. Adapun hasil aksi nyata 10 tersedia di channel youtube :
Rasa khawatir di awal pendidikan kian sirna seiring
berjalannya waktu. Hal ini tidak lepas dari dukungan semua pihak yang turut
membantu proses perjuangan ini. Terima kasih saya haturkan untuk 33 MB (Bapak
Soleh, S.Pd.I selaku kepala sekolah, rekan-rekan sejawat, pengawas sekolah, para
murid hebat 33 MB, dan orangtua), KKG gugus IV Prasasti Kotakapur, komunitas
praktisi lainnya di Mendo Barat dan Kabupaten Bangka, serta rekan-rekan
seperjuangan di PGP Angkatan 5 Kabupaten Bangka. Pastinya juga untuk keluarga
tercinta yang tak pernah henti mendukung tiap jengkal perjuangan ini.
Terima kasih juga untuk fasilitator, Bapak Muhari, S.Pd., M.Pd., dan pengajar praktik, Bapak Selamet Simbolon, S.Pd atas bimbingan dan dukungannya kepada saya selama Program Pendidikan Guru Penggerak ini. Terakhir..terima kasih saya ucapkan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam rangkaian aksi nyata pada PGP yang telah terlaksana. Harapan terbesar saya semoga aksi nyata yang telah dilakukan dan berjalan tidak berhenti sampai disini saja, namun terus berproses setiap waktunya sebagai bagian dari transformasi pendidikan di daerah saya khususnya di lingkungan 33 MB.
Sekian
dari saya. Semangat belajar untuk kita semua.
Salam dan bahagia..
*Artikel
juga telah tayang di : https://www.kompasiana.com/lisasya/638ff8134addee5b547dc7e3/kumpulan-aksi-nyata-cgp-desa-air-buluh-kab-bangka