Selasa, 31 Mei 2022

Hari SUSU Nusantara dan Sedunia

 Ayooo…siapa disini yang baru tahu ternyata susu aja ada peringatannya ?!!

Hari Susu Nusantara dan Hari Susu Sedunia (Doc. Pribadi)

Hari Susu Sedunia diperingati tanggal 1 Juni setiap tahunnya sejak 2001 lalu. Hal ini tidak terlepas dari badan organisasi multinasional yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),  Food and Agriculture Organization (FAO) atau Badan Pangan dan Pertanian untuk mengedukasi dunia akan pentingnya susu sebagai makanan global.

Lalu bagaimana di Indonesia, adakah peringatannya ? Tentunya ada. Mulai tahun 2009, setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Susu Nusantara. Melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 2182/KPTS/PD.420/5/2009, Indonesia turut merayakan Hari Susu Sedunia dengan tajuk “Hari Susu Nusantara”.

Tujuan diperingati 1 Juni sebagai Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya minum susu untuk peningkatan kualitas gizi dan kecerdasan, menjaga kesehatan tulang karena susu memiliki kandungan kalsium yang tinggi, meningkatkan imunitas tubuh karena susu memiliki kandungan vitamin B12 yang melimpah, dan sumber protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jaringan sel dalam tubuh sehingga berpengaruh pada meningkatnya metabolisme tubuh. Selain itu dapat mendorong percepatan pengembangan industri sapi perah yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan peternak.

Susu yang berasal dari sapi atapun kambing tidak hanya dikonsumsi anak kecil yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya namun, susu merupakan pelengkap dalam asupan nutrisi harian tubuh kita sudah sejak lama dikonsumsi oleh seluruh kalangan. Tidak hanya langsung dikonsumsi, kini olahan susu sudah banyak kita jumpai di aneka kuliner baik itu minuman ataupun makanan.

Tema Hari Susu Sedunia tahun 2022 ini adalah “Safe Milk-Safe Nation”.

Mari ramaikan medsos kalian dengan campaign tagar #WorldMilkDay, #EnjoyDairy, dan #HariSusuNusantara.

Yuuk…mulai mengkonsumsi susu dan produk turunannya secara rutin.

Salam sehat dan salam bahagia untuk kita semua.

*Artikel ini juga telah tayang di : https://www.kompasiana.com/lisasya/629643ab53e2c374cc7fb0e2/hari-susu-nusantara-sedunia 

"NGANGGUNG" Potret Pendidikan Masa Kini


Hasil diskusi ruang kolaborasi Modul 1.1 CGP A.5 (Doc. Pribadi)

Salah satu warisan budaya masyarakat Melayu Bangka adalah “NGANGGUNG”. Nganggung adalah budaya membawa makanan lengkap di dulang yang di tutup dengan tudung saji dalam perayaan hari-hari besar agama Islam (perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Muharram, Isra’ Mi’raj, Rebo Kasan, Idul Fitri, Idul Adha, Ruwah Kubur) dan acara-acara penting kedaerahan.

Makna simbolik dari tudung saji bermotif yang didominasi warna merah ini melambangkan pelestarian tanaman adat berupa pandan hutan sekaligus bermakna nilai-nilai luhur para leluhur. Bentuk parabola pada tudung saji melambangkan bahwa tradisi nganggung sebagai pengayom bagi semua. Warna merah tudung sajinya melambangkan keberanian dan etos kerja yang tinggi. Tali pengikat tudung saji melambangkan pengikat keberagaman dengan kebersamaan dan rasa memiliki. Tidak lupa juga teman setianya tudung saji adalah dulang yang berbentuk bulat berbahan seng/kuningan melambangkan sikap dinamis dan kelenturan penduduknya.

Makanan (nasi dan lauk pauk) yang sudah tetata rapi di dulang dan di tutup dengan tudung saji dibawa ke masjid, surau/musholla, langar, atau lapangan. Dulang baru bisa dibuka dan dimakan bersama apabila seluruh rangkaian acara peringatan selesai dilaksanakan, setelah pembacaan do`a.

Nganggung sering juga disebut “Sepintu sedulang”, maknanya setiap rumah (sepintu/satu pintu) membawa satu dulang (sedulang). Kata Sepintu Sedulang ini juga menjadi semboyan Kabupaten Bangka yang mencerminkan sifat kegotong-royongan dalam bermasyarakat.

Lalu, kekuatan pemikiran Ki Hajar Dewantara mana yang tercermin dari konteks budaya lokal/daerah (Nganggung) ini yang nantinya diharapkan dapat dijadikan sumber pembelajaran pendidikan karakter oleh anak-anak didik kita ?

Pertama, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, Tuhan YME. Diharapkan para murid dapat menerapkan dan memperdalam pemahaman nilai agama di kehidupan sehari-hari. Kedua, gotong royong. Diharapkan para murid menerapkan gotong-royong / kerjasama dan selalu berbagi dengan sukarela dalam kehidupannya. Ketiga, Kreatif. Diharapkan para murid menghasilkan sesuatu yang kreatif, bermakna, bermanfaat, serta berdampak positif dalam kehidupan.

Mari..selalu ajak dan perkenalkan warisan budaya lokal/daerah kita kepada generasi penerus bangsa karena di tangan merekalah budaya akan tetap terjaga dan bermakna dalam konteks kehidupan bermasyarakat juga bernegara.

Bagaimana dengan di daerahmu, adakah budaya/tradisi yang maknanya seperti Nganggung ini ?? Jika ada, bisa tulis jawabanmu di kolom komentar. Terima Kasih.


Video hasil diskusi Ruang Kolaborasi Modul 1.2. CGP A.5 (Doc. Pribadi)

*Judul yang sama juga menjadi hasil diskusi pada ruang kolaborasi dari kelompok kami dalam Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka.

Senin, 30 Mei 2022

Pendidikan yang Berpihak pada Murid referensi KHD

Pendidikan yang dikenalkan dan dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara (KHD) saat masa penjajahan masih relevan. Hal ini terbukti dengan dijadikannya pemikiran-pemikiran KHD sebagai landasan praktik pendidikan hingga saat ini terutama pada Kurikulum Merdeka.

Pendidikan dan Kebudayaan adalah satu kesatu yang utuh dan tidak terpisahkan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengajaran merupakan bagian dari pendidikan dan awal dari terbentuknya kebudayaan. Pendidikan merupakan proses dari mencari ilmu untuk kecakapan hidup secara lahir maupun batik baik sebagai individu maupun makhluk sosial yang hidup di tengah masyarakat. Pendidikan juga memberi tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sehingga pendidikan menjadi fondasi atau landasan pembentukan peradaban bangsa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang kita siapkan saat ini adalah untuk menjemput kebudayaan yang kita cita-citakan untuk membentuk peradaban bangsa.

Tiga gagasan utama sistem persekolahan yang diusung oleh KHD adalah :

  1. Taman siswa, menjadi tempat bermain untuk anak. Anak diberi kemerdekaan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya serta lengkapi dengan dukungan dalam proses belajarnya.
  2. Among, menitikberatkan anak sebagai prioritas pertama yang harus dilayani dan pelaku utama dalam proses pendidikan dan pengajaran. Sementara guru sebagai fasilitator. Pada sistem Among dikenal 3 slogan KHD yang menjadi esensi dari Merdeka Belajar (Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani).
  3. Pamong, guru dianalogikan sebagai seorang petani yang menanam benih-benih padi (murid). Jika ditanam di tempat subur, diberi pupuk dengan teratur, pengairan yang baik, dan sinar matahari yang cukup maka, padi yang subur akan menghasilkan beras dengan kualitas baik. Kualitas murid sangat ditentukan sekali oleh peran guru dalam menuntun pendidikan anak.

Pendidikan yang berpihak pada murid referensi KHD ini yang telah dan akan terus dikembangkan di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat adalah dengan menciptakan ekosistem sekolah yang nyaman agar murid selalu bahagia. Murid selalu rindu akan sekolah (terutama kelas) dan menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi mereka.

Peran guru sangatlah besar untuk mewujudkan ekosistem sekolah yang nyaman bagi murid. Menjadi sosok guru yang menyenangkan dan selalu dirindukan oleh murid adalah hal yang paling membahagiakan. Guru juga menciptkan lingkungan yang mengundang murid untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat anak, guru selalu mendukung setiap proses belajar murid, dan juga terciptanya gotong-royong / kerjasama yang baik antara guru, orangtua, dan lingkungan sekitar.

Pada setiap jalan pastinya selalu ada tantangan. Tantangan yang dihadapi dalam penerapan pemikiran KHD adalah :

  1. Sebagai manusia terkadang kita lupa akan esensi profesi mulia (menjadi Guru) ini. Kita masih menggunakan standar kita dalam proses belajar anak sehingga minat dan bakat anak belum terasah dengan maksimal.
  2. Sistem penilaian anak masih didominasi penilaian sumatif (hasil akhir dari suatu uji kompetensi pengetahuan).
  3. Dukungan semua pihak dalam proses belajar anak terutama di sekolah.

Setiap ada tantangan pastinya akan diiringi dengan solusi. Solusi yang bisa menghadapi tantangan yang ada adalah dengan :

  1. Kehadiran guru sebagai penuntun, pelindung, dan pemotivasi terbesar anak di sekolah. Terus belajar menjadi guru yang menyenangkan dan selalu dirindukan para murid dengan mulai merefleksi diri sendiri dan mengembangkan kompetensi diri untuk meningkatkan kemampuan sebagai seorang guru masa kini.
  2. Memaksimalkan alam di sekitar. Minimnya sarana dan prasarana bukan lagi menjadi alasan mutlak tidak terlaksananya pembelajaran yang baik untuk murid di sekolah. Namun, pemanfaatan alam sekitar yang setiap hari mereka temui dapat menanamkan pemikiran kepada anak-anak bahwa belajar dapat dilakukan dimana saja. Bahkan dengan menjadikan alam sebagai tempat belajarnya dapat menumbuhkembangkan sikap bersyukur akan nikmat Tuhan YME, sikap mencintai alam, dan pembelajaran realistik dapat langsung dirasakan murid.
  3. Variasi pembelajaran yang menyenangkan (dengan permainan). Kodrat anak adalah bermain apalagi anak-anak yang duduk di bangku SD. Guru menyajikan materi dalam konteks permainan dan hal-hal yang disukai anak (bisa juga menggunakan discovery learning). Tujuannya agar anak tidak kehilangan masa bermainnya namun juga tidak menghilangkan esensi dari proses belajarnya.
  4. Gotong royong antara guru, orangtua, dan lingkungan sekitar. Dukungan orang-orang yang berada di sekitar anak sangatlah penting dalam tumbuh dan kembang anak. Sosialisasi program sekolah terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan proses belajar sampai pada hasil belajar seharusnya menjadi bagian yang harus diketahui orang sekitar terutama orangtua. Sejatinya anak nanti akan tumbuh menjadi individu yang akan terjun ke dalam lingkungan yang lebih luas (masyarakat).

Demikian pemahaman dan strategi saya dalam mewujudkan pemikiran KHD pada Modul 1.6 Demonstrasi Kontekstual yang berjudul “Pendidikan yang Berpihak pada Murid referensi KHD”. Saya juga menyajikannya dalam desain infografis.

*Penulis : Lisa, S.Pd., (Guru kelas di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat / Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka)

Infografis Demonstrasi Kontekstual (Doc. Pribadi)


Rabu, 25 Mei 2022

Lokakarya Orientasi PGP A.5 Kab. Bangka


Pembukaan Lokakarya Orientasi PGP A.5 (Doc. Pribadi)

Pembukaan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 5 secara virtual  tanggal 18 Mei 2022 lalu telah dibuka oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Bapak Iwan Syahril, Ph.D., selanjutnya pelaksanaan Lokakarya Orientasi PGP Angkatan 5.

Lokakarya Orientasi dilaksanakan selama dua hari, 21 – 22 Mei 2022 di Hotel Fox Harris Pangkalpinang. Acara dimulai pada pukul 16.30 WIB dan dibuka secara resmi oleh LPPKSPS. Sambutan juga oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung . Hadir juga di Ballroom para pejabat LPPKSPS, pejabat Dinas Pendidikan tingkat provinsi, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Bangka Barat, kepala sekolah yang ada CGP di sekolahnya, serta pengawas tingkat kecamatan di lingkungan Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat.

Pastinya juga hadir 11 Pengajar Praktik (PP) dan 55 Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 5. Adapun sasaran CGP Angkatan 5 ini terdiri dari 30 CGP dari Kabupaten Bangka dan 25 CGP dari Kabupaten Bangka Barat.

Pukul 19.00 WIB acara dilanjutkan dengan perkenalan dan pengarahan oleh Pengajar Praktik (PP) kepada Calon Guru Penggerak (CGP). CGP dibagi dalam 2 kelompok setiap kabupatennya. Untuk Kabupaten Bangka sendiri terdiri dari 3 PP dan 15 CGP setiap kelompoknya. Saya masuk ke dalam Kelompok A.

Pemberian Materi oleh PP untuk CGP (Doc. Pribadi)

Dalam ruangan selain ada PP, CGP, hadir pula kepala sekolah dan pengawas. Tujuan dihadiri oleh kepala sekolah dan pengawas agar kepala sekolah dan pengawas mengetahui tujuan dari PGP yang akan dilaksanakan selama 6 bulan ke depan. Selain itu, dukungan penuh dari kepala sekolah dan pengawas sangat diperlukan agar PGP ini berjalan lancar mengingat 70 % pendidikan akan dilaksanakan di sekolah CGP bertugas.

Acara dimulai dengan perkenalan PP dan CGP, dilanjutkan dengan Games (Ice Breaking) sebelum mengawali pemberian materi oleh Pengajar Praktik (PP). Ada 3 materi yang dibahas pada sabtu malam itu. Keesokkan harinya dilanjutkan dengan 2 materi.

Sebelum mengakhiri sesi di minggu siang, setiap CGP menyampaikan manfaat Lokakarya Orientasi yang telah berlangsung selam 2 hari ini.

Semoga PGP yang akan dilaksanakan ini berjalan lancar dan membawa manfaat sehingga tercapai tujuan yang diharapkan oleh semua pihak.

Terima kasih sudah membaca artikel ini dan wujudkan merdeka belajar untuk seluruh anak bangsa demi tercapainya profil pelajar Pancasila.

Salam bahagia dan semangat belajar untuk kita semua.


*Artikel ini telah tayang di :

Perjalanan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 Kab. Bangka baru dimulai. Mari berkunjung 🙏😊 https://www.kompasiana.com/lisasya/628e5450f1f29878ba101b22/lokakarya-orientasi-pgp-a-5-kab-bangka

dan

https://www.gurupelitadunia.com/2022/05/lokakarya-orientasi-pgp-a5-kab-bangka.html

Senin, 23 Mei 2022

Buku Antologi untuk Ibu Sutinah

Buku Antologi "Bunga Rampai Jilid 2" (Doc. Pribadi)


Setelah buku antologi pertamaku dengan judul yang sama terbit di bulan Januari 2022 lalu , kini buku antologi kedua ku dengan judul "Bunga Rampai Suka Duka Menuju ASN Jilid 2" kembali hadir.

Masih dengan kurator Bapak Sigid Purwo Nugroho, S.H., S.Pd., editor Ibu Sri Sugiastuti, desain sampul Bapak Yassin Cahyo Ramadhan, dan penerbit Oase Pustaka Sukoharjo – Jawa Tengah. Penerbitan sempat terkendala dalam hal izin ISBN karena aturan baru yang membatasi penerbitan buku. Namun, alhamdulillah dengan semangat para penulis dan khususnya tim akhirnya buku ini sampai ke tangan para pembaca mulai Mei 2022.

Bersama 25 penulis seluruh Indonesia, buku ini menceritakan perjuangan para pejuang NIP. Pada buku antologi Bunga Rampai Suka Duka Jilid 2, para penulis diperluas oleh kurator sehingga bukan hanya mereka yang bergelut di dunia pendidikan saja namun, lintas bidang juga hadir membagikan pengalaman hidup mereka dalam perjuangannya mendapatkan status ASN.

Harus disadari profesi ASN masih menjadi primadona di lingkungan masyarakat kita. Hal ini dapat terlihat jelas saat pembukaan seleksi ASN, formasi yang diperebutkan sangat timpang jauh dari jumlah peserta yang mengikuti seleksi. Setiap tahun terus terjadi persaingan ketat untuk mendapatkan formasi ASN.

Seleksi ASN yang diusung pemerintah khususnya guru tahun 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi pilihan pemerintah untuk menyelesaikan masalah kesejahteraan guru honorer di Indonesia. Walaupun hasil seleksi PPPK formasi guru tahun 2021 yang telah dilaksanakan belum berpihak kepada seluruh guru namun, pastinya membawa harapan baru untuk para guru yang lulus seleksi PPPK ini. Kini..sebagian daerah sedang menunggu proses pelantikan ASN PPPK.

Seperti yang telah diceritakan pada artikel sebelumnya, dari 97 guru yang telah dilantik di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akhir April 2022 lalu menyisakan kisah haru. Salah seorang yang hadir adalah Ibu Sutinah, PPPK Guru yang dilantik berusia 58 tahun. Saat bertemu beliau, aku membayangkan ibuku sendiri.  Kalian pasti bisa membayangkan bagaimana perasaanku saat itu ?!!

Jika di flasback, pertemuan pertama kali dengan Ibu Sutinah saat kami menyiapkan pemberkasan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi dan dilanjutkan ke kantor Polres. Kala itu tidak banyak yang aku tanyakan karena tertutupi akan rasa kagum, bahagia, dan sedih campur jadi satu. Gumamku dalam hati, Ibu Sutinah harus menjadi inspirasi dalam buku antologi kedua nanti. Alhamdulillah..ketika menyampaikan niatku ini, Ibu Sutinah menyambut baik bahkan Ibu Sutinah bersedia meluangkan waktu untuk menceritakan perjalanan hidupnya menjadi seorang guru hingga hari ini.

Kisah perjuangan Ibu Sutinah dengan judul “Oasis Menjelang Purnabakti” telah diterbitkan dalam bentuk buku antologi yang berjudul Bunga Rampai Suka Duka Menuju ASN Jilid 2. Buku ini spesial aku persembahkan untuk Ibu Sutinah yang penuh suka duka menjalani profesi mulia ini. Cintanya kepada anak-anak membuat Ibu Sutinah tidak berpikir untuk mendapatkan status dari pfofesi ini namun, hasil akhir yang didapat ibu hari ini adalah hadiah Allah SWT di masa purnabaktinya.

Bunga Antologi pertama dan keduaku (Doc. Pribadi)
 

Terima kasih Ibu Sutinah telah membagikan cerita ini pada para pembaca.

Salam bahagia dan semangat belajar untuk kita semua…

 

*Artikel ini juga telah tayang di Kompasiana dengan link : 

 https://www.kompasiana.com/lisasya/628c1ff5f1f29807ec03a126/buku-antologi-untuk-ibu-sutinah

 

  

Jumat, 20 Mei 2022

Refleksi Diri dari Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD)

Refleksi Pemikiran KHD (Doc. Pribadi)

 

Refleksi Pemikiran KHD

Pendidikan dan kebudayaan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Menurut KHD, pengajaran merupakan bagian dari pendidikan dan awal dari terbentuknya kebudayaan. Pendidikan merupakan proses dari mencari ilmu untuk kecakapan hidup secara lahir dan batin baik sebagai individu maupun makhluk sosial yang hidup di tengah masyarakat. Sementara pengajaran memberi tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidikan juga merupakan fondasi/landasan pembentukan peradaban bangsa. Sehingga pendidikan yang kita siapkan saat ini adalah untuk menjemput kebudayaan yang kita cita-citakan untuk membentuk peradaban bangsa. 

Gagasan utama sistem persekolahan yang diusung oleh KHD adalah :

1. Taman siswa. Taman siswa adalah sistem persekolahan yang menjadi tempat bermain untuk siswa, dimana siswa diberi kemerdekaan untuk tumbuh dan berkembang, belajar sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka yang dilengkapi dengan dukungan dalam proses belajar siswa oleh pengajar sesuai kebutuhan individu anak. Adapun azaz taman siswa meliputi : bebas dari segala ikatan, dengan kesungguhan hati mendekati sang anak, tidak meminta suatu hak, dan berhamba pada sang anak/berorientasi pada anak.

2. Among. Menitikberatkan anak sebagai prioritas utama yang harus dilayani dan pelaku utama dalam proses pendidikan dan pengajaran. Sementara pengajar dalam hal ini guru bertindak sebagai "fasilitator". Pada sistem among ini juga dikenal dengan 3 slogan KHD yang menjadi esensi dari merdeka belajar.

3. Pamong. Analoginya seperti seorang petani yang menanam benih-benih padi, jika ditanam di tempat yang subur, diberi pupuk dengan teratur, pengairan yang baik, dan sinar matahari yang cukup maka, akan menjadi padi yang subur dan mengasilkan beras dengan kualitas baik. Tidak mungkin pula padi yang ditanam akan menjadi jagung. 

Dari pemaparan tersebut maka tugas pengajar dan pendidik baik sebagai among dan pamong haruslah memperhatikan minat, bakat, dan kemampuan anak, serta memberikan dukungan yang diperlukan terhadap perkembangan anak tanpa mengurangi keinginan anak untuk tumbuh dan berkembang.

Transformasi pendidikan yang diutarakan KHD juga haruslah memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman dimana anak berasal dan tumbuh. Kodrat alam adalah tempat anak berada/tumbuh dan kodrat zaman adalah perubahan dari waktu ke waktu. Jadi, pendidikan haruslah memperhatikan darimana anak berasal dan masa kapan anak itu tumbuh. Tidak bisa menggunakan pola pembelajaran zaman dahulu untuk anak zaman sekarang. Tidak bisa pula menggunakan pola pengajaran di kota untuk anak yang tinggal di daerah pegunungan/tepi pantai.

Referensi merdeka belajar yang relevansi dari pemikiran KHD menurut saya adalah :

1.     Kurikulum pendidikan haruslah menjadikan pendidik sebagai pamong dan among.

2.     Ekosistem sekolah bernuansa taman siswa sehingga anak-anak merasakan kenyamanan ketika berada di sekolah (menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi mereka).

3.     Fleksibelitas dan relevansi pendidikan sesuai kebutuhan individu anak dan budaya lokal.

4.     Kemerdekaan belajar untuk mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan anak.

5.     Visi bersama dan gotong royong antara guru, orangtua, lingkungan, dan tokoh pendidikan.

 

REFLEKSI DIRI

Refleksi saya tentang pemikiran KHD dengan konteks pendidikan di Indonesia khususnya di daerah saya antara lain :

1.     Pendidikan masa ini sejatinya belum sepenuhnya mengutamakan minat, bakat, dan kompetensi anak. Kurikulum pendidikan yang belum memihak pada kompetensi yang dimiliki anak haruslah menjadi perhatian bagi pemangku pendidikan khususnya dari pusat, daerah sampai ke sekolah.

2.     Kompetensi akademik khususnya di sekolah masih menjadi tolak ukur keberhasilan anak. Contohnya masih mengutamakan pengembangan pada mata pelajaran tertentu seperti matematika dan bahasa inggris. Padahal semua komponen di sekolah memiliki peran penting untuk menstimulus minat, bakat, dan kemampuan anak baik itu secara akademik dan non akademik. Ketika anak tidak menguasai bidang tertentu maka, anak pastinya menguasai bidang lainnya. Sekolah diharapkan dapat menemukan bidang yang menjadi kekuatan diri anak dan menuntun anak mengembangkan kekuatan dirinya untuk hidup mereka kelak.

3.     Pendidik dan semua pihak di sekolah haruslah menciptakan ekosistem yang nyaman untuk anak sehingga anak menjadikan sekolah sebagai rumah kedua untuk mereka.

4.     Membangun kerjasama yang baik antara guru, orangtua, lingkungan, dan tokoh adat/pendidikan demi terselenggaranya pendidikan seutuhnya karena proses belajar anak menjadi tanggung jawab semua pihak.


Harapan yang ingin saya lihat dalam diri saya sebagai pendidik setelah mempelajari modul ini adalah :

1.     Menciptakan ekosistem sekolah (terutama kelas) yang nyaman untuk anak-anak didik agar mereka merasa bahagia ketika berada di sekolah. 

2.     Selalu mengawali proses pembelajaran dengan melakukan observasi/pemetaan kepada anak-anak karena ini menjadi bagian terpenting untuk mengetahui dasar perencanaan pembelajaran yang akan dipersiapkan.

3.     Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengetahui minat, bakat, dan kemampuannya serta membantu dalam mengembangkannya.

4.     Membangun kerjasama antara guru, orangtua, dan lingkungan.


Harapan yang ingin saya lihat pada anak-anak didik saya setelah mempelajari modul ini adalah :

1.     Anak-anak selalu merasa nyaman dan bahagia ketika berada di sekolah dan selalu merindukan sekolah.

2.     Anak-anak mengetahui minat, bakat, dan kemampuan diri mereka serta bisa mengembangkannya.

3.     Anak-anak mendapatkan dukungan dan motivasi baik itu oleh keluarga (orangtua), guru, dan lingkungan dalam tumbuh dan kembangnya.

Pastinya..selalu belajar menjadi guru yang disayang dan dirindukan karena mulai dari gurulah akan terbentuk suasana sekolah yang nyaman dan anak-anak yang bahagia.

Demikian rangkuman dan refleksi diri dari pemikiran KHD. Semoga bermanfaat untuk para pembaca.

Salam bahagia dan semangat belajar untuk kita semua.

*Penulis : Lisa, S.Pd (Guru Kelas di SD Negeri 33 Mendo Barat / Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka)


Makna 20 Mei untuk Adik Bungsuku

 

Hari Kebangkitan Nasional (Doc. Pribadi)

Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati setiap tanggal 20 Mei oleh Bangsa Indonesia. Sejarah mencatat tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Harkitnas berawal dari sebuah organisasi yang dibentuk oleh dr. Soetomo dan mahasiswa STOVIA. Organisasi itu Bernama Boedi Oetomo yang didirikan tanggal 20 Mei 1908.

Dilasir dari sebuah artikel yang bertajuk “Rekonstruksi Sejarah Kebangkitan Nasional”, disebutkan bahwa Presiden Soekarno adalah orang pertama yang mencetuskan hari lahirnya Boedi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan mulai diperingati pada tanggal 20 Mei 1948. Kala itu, Presiden Soekarno berpidato tentang kebangkitan nasional di Istana Kepresidenan dan menilai bahwa organisasi Boedi Oetomo merupakan organisasi penting yang dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk melawan penjajah masa itu.

Organisasi Boedi Oetomo juga merupakan organisasi modern pertama di Indonesia yang menjadi pelopor lahirnya gerakan-gerakan baru yang serupa seperti Serekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij. Gerakan yang membangkitkan rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan negara tercinta ini.

Dilasir dari Wikipedia tentang peringatan Kebangkitan Nasional Indonesia bahwa sejak tahun 1959, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomo 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia. Jadilah tanggal 20 Mei selalu kita peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Bagaimana 20 Mei menjadi tanggal yang penuh makna untuk adik bungsuku ? Tepatnya dua puluh enam tahun lalu, di Rumah Sakit Bhakti Timah Kota Pangkalpinang menjadi hari kelahiran adik bungsuku yang diberi nama LITIA atau sering dipanggil AWI. Saat itu kami dan keluarga sedang sibuk menyiapkan perayaan Idul Adha untuk esok hari. Menurut cerita Ibuku, adik lahir dengan badan putih kemerahan dan rambut berwarna pirang. Proses persalinan normal dengan berat badan 3,8 kg dan panjang badan 49 cm, adik bungsu yang kakak dan kedua abang kembarnya tunggu kedatangannya di dunia.

Kini..di usia 28 tahun, adik telah hidup bahagia bersama orang yang menjadi pilihan hidupnya. Seorang lelaki keturunan Jawa yang kami titipkan untuk memberikan kebahagiaan sepanjang hidup adik bungsu kami. Ketika dia memutuskan untuk menetap di Bandung bersama suaminya, membuatku sempat sedih untuk beberapa waktu mengingat adik selalu menjadi temanku di sini. Namun, aku selalu ingat pesan kedua adik kembarku, “sampai kapanpun, Awi.. selamanya akan menjadi adik kecil kita”.

Barakaallah Fii Umrik dek awi… Do`a terbaik selalu untukmu dimanapun kamu berada. Semoga awi selalu sehat, bahagia dan Allah menjabah setiap do’a dalam sujudmu. Selalulah kamu bahagia karena kebahagianmu adalah kebahagian untuk kami semua.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional untuk negaraku tercinta, Indonesia.

Selamat Ulang Tahun untuk adik bungsu tercinta, Litia.

Ucapan Ultah Awi (Doc. Pribadi)


*Artikel ini juga telah tayang di :

https://www.kompasiana.com/lisasya/62873acc1583476d4547c6b2/makna-20-mei-untuk-adik-bungsuku

Rabu, 18 Mei 2022

Pembukaan PGP Angkatan 5

Pembukaan PGP A.5 (Dod. Pribadi)

Surat dari Kemendikbudristek tertanggal 13 Mei 2022 perihal undangan pembukaan PGP Angkatan 5 telah di share oleh Ibu Wati dari LPPPKPS dalam Whatsapp Grup 05.37.LPPKSPS.Muhari. Kami para CGP Angkatan 5 pun semangat untuk mengikuti acara pembukaan ini.

Rabu / 18 Mei 2022, pembukaan PGP ini dilaksanakan secara virtual dengan menggunakan aplikasi video conference dan live streaming youtube. Dihadiri oleh Mendikbudristek, Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., yang dalam hal ini diwakilkan oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Bapak Iwan Syahril, Ph.D., Hadir juga para pejabat pemerintah di lingkungan kemendikbudristek maupun para pejabat daerah di instansi pemerintahan daerah, instruktur, fasilitator, pengajar praktik, undangan lainnya dan pastinya calon guru penggerak Angkatan 5 di 166 Kabupaten/Kota dari 33 provinsi di Indonesia.

Pendidikan Guru Penggerak angkatan 5 memiliki sasaran peserta cukup besar yaitu sebanyak 8.105 peserta. Terdiri dari 7.816 peserta CGP Reguler, 191 peserta CGP Daerah Khusus, dan 98 peserta CGP Rekoknisi/penyataraan. Masa pendidikan CGP angkatan 5 selama 6 bulan akan melibatkan 1.504 pengajar praktik, 432 fasilitator, dan 50 orang instruktur. 

Dalam sambutannya, bapak Dirjen mengatakan: “Saya merasakan bagaimana semangat tumbuh dari kisah-kisah inspirastif para calon guru penggerak dan pengajar praktik yang saya temui. Saya melihat ada kekuatan baru yang hadir di dalam diri bapak ibu guru untuk dapat berbuat dan berkontribusi yang terbaik untuk anak-anak bangsa”. Begitu besar harapan yang disematkan pada program PGP ini dalam mewujudkan cita-cita merdeka belajar demi tercapainya tujuan pendidikan yang bermakna untuk anak-anak hebat bangsa Indonesia.

Pukul 13.00 WIB dilanjutkan dengan orientasi program PGP Angkatan 5 oleh LPPKSPS dan narasumber lainnya. Para peserta PGP pun menyimak acara ini dengan seksama di ruang virtual baik melalui aplikasi video conference maupun streaming di Youtube.

Semoga pembukaan Pendidikan Guru Penggerak hari ini menjadi booster untuk para guru khususnya peserta PGP Angkatan 5 dalam mengawali pendidikan selama 6 bulan ke depan. Aamiin.

Wujudkan merdeka belajar untuk seluruh anak bangsa demi tercapainya profil pelajar Pancasila.

Salam bahagia dan semangat belajar untuk kita semua.

*Artikel ini juga telah tayang di : https://www.kompasiana.com/lisasya/6284fbb7bb4486563d6d51b2/pembukaan-pgp-angkatan-5 


 

Senin, 16 Mei 2022

Hardiknas Pertama bersama Keluarga Baru

Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah moment haru sepanjang perjalananku selama 12 tahun menjadi seorang guru. Mengapa tidak? Karena di bulan perayaan hari pendidikan nasional ini, aku pindah tugas ke UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat.

UPTD SDN 33 Mendo Barat (Doc. Pribadi)

Berdasarkan SK PPPK Kabupaten Bangka terhitung tanggal 1 Mei 2022, UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat menjadi tempat bertugasku yang baru. Beralamatkan Jalan Gotong Royong Dusun Air Pelempang Desa Air Buluh Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka Prov. Bangka Belitung, sekolah ini aku tempuh dengan jarak 54 km dari tempat tinggalku di Sungailiat. Jadi, setiap hari aku menempuh jarak 108 km pergi dan pulang sekolah selama kurang lebih 1,5 jam dengan sepeda motor. Hmm.....

Wooow....moment bersejarah dalam hidupku karena untuk pertama kali harus menempuh jarak 100an km setiap hari untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru kelas. Aku berangkat dari tempat tinggalku di Kec. Pemali Kab. Bangka, melewati Kota Pangkalpinang dan Kab. Bangka Tengah untuk sampai di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat. Suasana ramainya kota pangkalpinang dan sejuk udara desa pagi hari selalu aku nikmati di setiap perjalananku menuju sekolah.

Senin / 9 Mei 2022 menjadi hari pertama ke sekolah setelah libur hari raya Idul Fitri 1443 H. Rasa bahagia, haru, dan gugup campur jadi satu memikirkan kesan pertama yang akan aku dapatkan ketika berada di sana. Subhanallah...sambutan yang begitu hangat dan ramah dari kepala sekolah, rekan-rekan guru juga pegawai sekolah. Bahkan hari pertamaku di sekolah, kami bersilaturahmi ke salah satu rumah rekan sekolah dengan jamuan bakso enak buatannya. Mantaaap........

Tema Hari Pendidikan Nasional yang diusung oleh Kemendikbud Ristek tahun 2022, "Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar". Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di Indonesia terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran saat pandemi mengguncang selama 2 tahun ini. Artinya, ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar jauh lebih baik. 

Harapan pemulihan pendidikan di Indonesia melalui kebijakan merdeka belajar ini selalu menjadi prioritas pemerintah untuk memperbaiki hilangnya esensial sekolah bagi anak-anak Indonesia. Masa emas anak di sekolah harus dikembalikan selayaknya kebahagian masa anak mereka. 

Tidak ada pihak manapun yang dapat merampas masa ini bahkan oleh kita orang tuanya dan juga gurunya. Selain itu, hak merdeka belajar bukan hanya milik anak yang tinggal di perkotaan, namun juga menjadi hak anak yang tinggal di desa/perbatasan wilayah. Pastinya..ini menjadi hak untuk seluruh anak Indonesia. 

Tugas baru telah menanti di sini, sebuah sekolah dengan kesederhanaan, ramah tamah, dan kental akan kearifan lokal daerahnya. Besar harapanku dapat berkolaborasi bersama rekan-rekan, anak-anak dan masyarakat desa dalam keluarga baru ini. Semoga di Hari Pendidikan Nasional tahun 2022 bisa dirasakan lebih bermakna untuk setiap sekolah di seluruh tanah air tercinta, Indonesia.

Salam bahagia dan semangat belajar untuk kita semua...


*Artikel ini juga telah tayang di: 

https://www.kompasiana.com/lisasya/6280cb19bb448612a1152a02/hardiknas-pertama-bersama-keluarga-baru

dan

https://www.gurupelitadunia.com/2022/05/hardiknas-pertama-bersama-keluarga-baru.html




Minggu, 15 Mei 2022

Usia 58 Tahun Dilantik Menjadi ASN PPPK Guru

Perjalanan panjang seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru Formasi Tahun 2021 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berakhir di hari pelantikan tanggal 28 April 2022 lalu.

Pagi itu di Gedung Sepintu Sedulang, pelantikan dan pengambilan sumpah/janji langsung dilakukan oleh Bupati Bangka, Bapak Mulkan, S.H., M.H. Sebanyak 97 guru resmi menjadi ASN PPPK di lingkungan Pemkab Bangka.


Foto-foto ketika pelantikan (Doc. Pribadi)

Pelantikan juga dihadiri Bapak Syahbudin, S.IP., M.Tr.IP selaku Wakil Bupati Bangka, Bapak Drs. H. Andi Hudirman selaku Sekda Bangka, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Bangka dan undangan lainnya.


Bahagia dan haru dirasa hari itu ketika dari 97 guru dilantik hadir seorang guru yang menjadi inspirasi banyak orang, namanya Ibu Sutinah. Ibu Sutinah lulus PPPK dengan formasi guru kelas di UPTD SD Negeri 2 Belinyu. Bulan Juli 2022 nanti usia Ibu Sutinah genap 58 tahun. Usia yang mendekati masa purnabakti namun, masih memiliki semangat luar biasa dalam memperjuangkan status ASN PPPK. Ibu Sutinah adalah saksi dari jutaan guru honorer di Indonesia yang masih terus berjuang mengikuti seleksi ASN dengan harapan kesejahteraan menjadi lebih baik.


Aku pun larut dalam kebahagiaan di hari itu walau rasa sedih dan duka masih menggeliat di hati. Aku kehilangan untuk selamanya salah satu orang baik dalam perjalananku menjadi seorang guru, beliau adalah bapak mertuaku. Saat sakitnya beliau berkata akan mengantarkanku bertugas di tempat yang baru tetapi, Allah berkehendak lain. Allah lebih sayang papi. (Al-Fatihah untukmu, pi...)


Melalu tulisan ini, aku ucapkan terima kasih tak terhingga untuk kedua orangtuaku yang tidak pernah lelah memberi semangat padaku, suamiku tercinta yang selalu mendukung setiap hal yang aku lakukan dan kedua putri solehahku, adik-adikku, ibu mertuaku, saudara-saudaraku, rekan-rekan kerja, keluarga besar UPTD SMP Negeri 3 Sungailiat, dan pastinya anak-anak hebat yang selalu menjadi tempat belajar dalam perjalanan panjang selama 12 tahun 2 bulan 18 hari. Bahagia ini milik kalian semua..


Selamat juga kepada 97 guru dan seluruh guru di Indonesia yang telah dilantik menjadi ASN PPPK. Tetap jaga semangat kita dalam mendidik, mengajar, dan menjadi agen perubahan dalam hidup anak-anak hebat Bangsa Indonesia.


Selalu semangat untuk teman-teman seperjuangan yang masih harus berjuang di seleksi berikutnya. Percayalah...semua akan indah pada waktunya .


Salam bahagia dan semangat belajar untuk kita semua..


*Artikel ini juga telah tayang di Kompasiana, dengan link:

https://mathsyagilsa.blogspot.com/2022/05/usia-58-tahun-dilantik-menjadi-asn-pppk.html?m=1


Observasi Kelas Penuh Cerita

  Observasi Kelas 1 33 MB, Rabu/06 Maret 2024 (Doc. Pribadi)           Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidika...