Masih dengan kurator Bapak Sigid Purwo Nugroho, S.H., S.Pd., editor Ibu Sri Sugiastuti, desain sampul Bapak Yassin Cahyo Ramadhan, dan penerbit Oase Pustaka Sukoharjo – Jawa Tengah. Penerbitan sempat terkendala dalam hal izin ISBN karena aturan baru yang membatasi penerbitan buku. Namun, alhamdulillah dengan semangat para penulis dan khususnya tim akhirnya buku ini sampai ke tangan para pembaca mulai Mei 2022.
Bersama 25 penulis seluruh
Indonesia, buku ini menceritakan perjuangan para pejuang NIP. Pada buku
antologi Bunga Rampai Suka Duka Jilid 2, para penulis diperluas oleh kurator
sehingga bukan hanya mereka yang bergelut di dunia pendidikan saja namun,
lintas bidang juga hadir membagikan pengalaman hidup mereka dalam perjuangannya
mendapatkan status ASN.
Harus disadari profesi ASN masih
menjadi primadona di lingkungan masyarakat kita. Hal ini dapat terlihat jelas
saat pembukaan seleksi ASN, formasi yang diperebutkan sangat timpang jauh dari
jumlah peserta yang mengikuti seleksi. Setiap tahun terus terjadi persaingan
ketat untuk mendapatkan formasi ASN.
Seleksi ASN yang diusung
pemerintah khususnya guru tahun 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. ASN
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi pilihan pemerintah
untuk menyelesaikan masalah kesejahteraan guru honorer di Indonesia. Walaupun hasil
seleksi PPPK formasi guru tahun 2021 yang telah dilaksanakan belum berpihak
kepada seluruh guru namun, pastinya membawa harapan baru untuk para guru yang
lulus seleksi PPPK ini. Kini..sebagian daerah sedang menunggu proses pelantikan
ASN PPPK.
Seperti yang telah diceritakan
pada artikel sebelumnya, dari 97 guru yang telah dilantik di Kabupaten Bangka
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akhir April 2022 lalu menyisakan kisah haru.
Salah seorang yang hadir adalah Ibu Sutinah, PPPK Guru yang dilantik berusia 58
tahun. Saat bertemu beliau, aku membayangkan ibuku sendiri. Kalian pasti bisa membayangkan bagaimana perasaanku
saat itu ?!!
Jika di flasback,
pertemuan pertama kali dengan Ibu Sutinah saat kami menyiapkan pemberkasan
di Rumah Sakit Jiwa Provinsi dan dilanjutkan ke kantor Polres. Kala itu tidak
banyak yang aku tanyakan karena tertutupi akan rasa kagum, bahagia, dan sedih campur
jadi satu. Gumamku dalam hati, Ibu Sutinah harus menjadi inspirasi dalam buku
antologi kedua nanti. Alhamdulillah..ketika menyampaikan niatku ini, Ibu
Sutinah menyambut baik bahkan Ibu Sutinah bersedia meluangkan waktu untuk
menceritakan perjalanan hidupnya menjadi seorang guru hingga hari ini.
Kisah perjuangan Ibu Sutinah dengan judul “Oasis Menjelang Purnabakti” telah diterbitkan dalam bentuk buku antologi yang berjudul Bunga Rampai Suka Duka Menuju ASN Jilid 2. Buku ini spesial aku persembahkan untuk Ibu Sutinah yang penuh suka duka menjalani profesi mulia ini. Cintanya kepada anak-anak membuat Ibu Sutinah tidak berpikir untuk mendapatkan status dari pfofesi ini namun, hasil akhir yang didapat ibu hari ini adalah hadiah Allah SWT di masa purnabaktinya.
Terima kasih Ibu Sutinah telah membagikan cerita ini pada para pembaca.
Salam bahagia dan semangat belajar untuk kita semua…
*Artikel ini juga telah tayang di Kompasiana dengan link :
https://www.kompasiana.com/lisasya/628c1ff5f1f29807ec03a126/buku-antologi-untuk-ibu-sutinah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar