Kamis, 02 Juni 2022

Jurnal Refleksi Ke-1

Jurnal Refleksi Ke-1 (Doc. Pribadi)

Fase pertama (Modul 1.1 “Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – KHD”) telah selesai. Jurnal refleksi adalah bagian akhir dari setiap modul yang telah dilalui.

Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga kita dapat semakin mengenali diri sendiri.

Saya menggunakan Model Six Thinking Hats untuk menceritakan jurnal refleksi.  Model Six Thinking Hats diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Model ini melatih kita melihat satu topik dari berbagai sudut pandang, yang disimbolkan dengan enam warna topi. Setiap topi mewakili cara berpikir yang berbeda; beberapa di antaranya terkadang mendominasi cara kita berpikir. Karena itu, dengan semakin sering melatih keenam “topi”, kita akan dapat mengambil refleksi yang lebih mendalam. Keenam topi tersebut berikut penggunaannya dalam jurnal refleksi adalah:

1)      Topi putih menuliskan informasi sebanyak-banyaknya terkait pengalaman yang terjadi. Informasi ini harus berupa fakta; bukan opini.

2)      Topi merah menggambarkan perasaan kita terkait dengan topik yang sedang dibahas, misalnya perasaan saat mempelajari materi baru atau saat menjalankan diskusi kelompok.

3)      Topi kuning menuliskan hal-hal positif yang terkait dengan topik tersebut.

4)      Topi hitam menuliskan kendala, hambatan, atau risiko dari tindakan/peristiwa yang sedang dibahas.

5)      Topi hijau menjabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut.

6)      Topi biru menarik kesimpulan dari peristiwa yang terjadi, atau ambil keputusan setelah mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Mari…mulai merefleksikan kembali langkah pertama hingga berdiri di hari ini.

Topi PUTIH (Fakta). Pembukaan Program Pendidikan Guru Angkatan 5 yang berlangsung secara virtual tanggal 18 Mei 2022 dan Lokakarya Orentasi di Hotel Fox Harris Pangkalpinang tanggal 21-22 Mei 2022 membawa semangat baru untuk memulai proses panjang pendidikan CGP ini. Mulai dari Diri, saya menceritakan impian-impian baru yang akan diwujudkan. Dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep yang disampaikan oleh fasilitator kemudian berdiskusi dalam kelompok dan saling bertukar pikiran/pandangan sesama Calon Guru Penggerak lainnya. Ruang Kolaborasi ini menambah pengetahuan baru tentang nilai-nilai dari pemikiran KHD yang ternyata melekat kuat di budaya daerah / sekolah. Memulai langkah kecil mewujudkan impian yang saya tuangkan dalam Demonstrasi Kontekstual. Modul ini diperkuat pada Elaborasi Konsep bersama narasumber/instruktur. Hingga hari ini walau masih hal kecil, terlihat Koneksi Antar Materi dengan wujud Aksi Nyata sederhana yang saya impikan itu.

Topi KUNING (Hal Positif). Hal positif yang saya dapat selama menyelesaikan modul ini adalah sangat bersyukur menjadi bagian dari Pendidikan Guru Penggerak ini. Banyak hal yang saya mimpikan selama ini, disini..walau samar perlahan mulai terwujud. Hal positif lainnya adalah memperluas ilmu untuk menjadi guru yang bisa membahagiakan referensi KHD, berada di komunitas yang saling mendukung dan berbagi. Pastinya dukungan terbesar didapatkan dari keluarga baru yang sekarang akan menjadi tempat saya mengabdikan diri, UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat.

Topi MERAH (Perasaan). Subhanallah..perasaan bahagia selalu dirasakan setiap langkah dalam pendidikan ini. Perasaan ini hadir ketika banyak orang yang mendukung mewujudkan impian-impian saya. Apalagi jika perlahan hal kecil yang diimpikan mulai terwujud di sekolah. Dukungan terbesar juga selalu hadir dari para narasumber, Fasil, PP, rekan CGP , rekan kerja, dan keluarga.

Topi HIJAU (Ide). Banyak ide yang mulai muncul ketika pengetahuan baru didapatkan. Ide untuk menciptakan ekosistem sekolah yang nyaman referensi KHD dan menceritakan praktek baik dengan berbagai media baru.

Topi HITAM (Kendala). Kendala paling besar yang dirasakan adalah melawan rasa khawatir dalam diri sendiri. Saat pendidikan ini dimulai, saya baru bertugas di sekolah baru dengan lingkungan yang juga baru. Banyak hal yang harus dipelajari termasuk beradaptasi. Selalu timbul pertanyaan dalam hati ini : "Bisakah saya menjadi guru yang membahagiakan anak-anak sesuai dengan referensi KHD dan bisakah menjadi bagian dari keluarga baru ini ?"

Topi BIRU (Proses). Ala bisa karena biasa. Untuk membiasakan sesuatu pastilah butuh proses dan waktu. UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat adalah rumah baru namun, saya percaya jika memulai sesuatu dengan niat baik, mulai dari hal kecil paling sederhana, dan terus semangat belajar maka, perlahan impian-impian yang dicita-citakan akan merintis menjadi nyata.

Demikian jurnal refleksi ini saya buat dan semoga bermanfaat untuk para pembaca.

Semangat untuk terus belajar dan salam bahagia untuk kita semua..

*Penulis : Lisa, S.Pd., (Guru kelas di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat / Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka)

 

 

1 komentar:

  1. Keren banget cik gu, semoga bisa menjadi penggerak handal di dunia pendidikan

    BalasHapus

Observasi Kelas Penuh Cerita

  Observasi Kelas 1 33 MB, Rabu/06 Maret 2024 (Doc. Pribadi)           Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidika...