Satu hari berlalu dari peringatan Hari Guru Nasional tahun ini. Namun,
aura kasih sayang dari momen untuk para guru ini masih terasa pekat hingga ke 33
MB.
Pagi ini menjadi agenda pertemuan rutin saya bersama para orangtua
kelas 3 yang tergabung dalam PULAS-3 (Paguyuban Kelas 3). Alhamdulillah..banyak
orangtua yang hadir, hanya beberapa saja berhalangan hadir karena ada hal penting
yang tidak bisa ditinggalkan. Namun, semangat untuk berkumpul dan berdiskusi demi
anak-anak sepantasnya di apresiasi apalagi di tengah kesibukan mereka yang
harus meninggalkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saat tiba di kelas, saya melihat ada beberapa anak yang wajahnya
cemberut. Ketika saya tanyakan, anak-anak hanya jawab: “dak ape la” (tidak
apa-apa). Bahkan ada anak saat saya tanyakan, langsung menangis. Akhirnya..saya
putuskan menayangkan beberapa video untuk anak-anak sembari menunggu kedatangan
para orangtua mereka. Walaupun dengan menonton video, belum membuat wajah mereka
sepenuhnya bahagia, namun setidaknya ini lebih baik daripada sebelumnya.
Pertemuan bersama orangtua dimulai pukul 09.00 WIB dengan agenda
menceritakan hasil pembelajaran anak dalam kurun beberapa bulan terakhir,
termasuk perkembangan anak dalam hal perubahan yang dirasakan oleh orangtua. Selain
menayangkan beberap video dan menampilkan foto-foto proses belajar anak-anak di
sekolah, pertemuan hari ini saya fokuskan juga dengan mendengarkan cerita
orangtua tentang perubahan yang terjadi pada anak-anaknya selama kurang lebih 5
bulan terkahir ini. Alhamdulillah..semua orangtua menceritakan ada
perubahan positif pada anak-anaknya terutama dalam tingkah laku dan mulai
tumbuhnya karakter lebih baik. Mendengar para orangtua mengatakan demikian, tidak
ada hal lain yang dapat saya ungkapkan selain Alhamdulillah dan menjadikan
ini sebagai bahan evaluasi juga refleksi untuk proses pembelajaran berikutnya.
Dua jam berlalu, tiba pukul 11.00, salah satu orang tua masuk ke kelas
sambil membawa kue dalam sebuah plastik merah. Saya pun kaget ketika ibu
tersebut menceritakan kisah dibalik kue ini. Sungguh..membuat saya terharu dan
seketika saya tidak dapat berkata-kata selain “terima kasih”.
Saat saya tiba di rumah, saya baru membaca pesan WA dari salah
satu orangtua. Pesan itu dikirim pukul 08.51 WIB. Artinya pesan itu seharusnya
saya terima pagi tadi, namun karena di 33 MB terkendala akses internet, maka
pesan baru saya baca setibanya di rumah. Dalam pesan itu, ada sebuah foto beberapa
uang receh pecahan Rp. 1.000, 00 dan Rp. 2.000, 00. Selain itu juga dikatakan
bahwa pagi ini anak-anak berinisiatif menyisihkan uang jajan untuk membelikan kue
untuk saya dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh tanggal 25
November kemarin. Namun, karena ini mendadak, mereka tidak dapat menemukan kue
yang dapat di berikan kepada saya di pagi ini. Sontak saya teringat wajah-wajah
cemberut mereka tadi saat di sekolah.
Jika 33 MB berada di Kota Sungailiat, mungkin dalam waktu 10-15
menit anak-anak sudah dapat mencarikan kue karena ada beberapa toko kue
tersedia di Sungailiat. Namun, kondisi ini berbeda untuk 33 MB. Sebuah sekolah
kecil yang terletak di dusun kecil dan jauh dari kota. Alhasil..salah satu orangtua
berinisiatif pergi ke arah Kota Pangalpinang (ibukota provinsi) untuk membelikan
kue ini. Puluhan kilometer harus ditempuh demi membahagiakan anak-anak untuk
memberikan kejutan kepada gurunya. Sungguh..hal ini sangat mengharukan dan luar
biasa untuk saya.
Saya paham betul uang Rp. 1.000, 00 sangat berarti untuk anak-anak,
sementara mereka menyisihkan uang jajan itu untuk membelikan kue untuk saya. Bahkan
untuk makan kue ini saja saya berpikir ribuan kali karena mengingat pengorbanan
dan perjuangan untuk mendapatkannya. Terbayang bagaimana mereka sampai berinisiatif
melakukan ini untuk saya.
Bagi saya..kue ini bukan hanya hadiah yang diberikan dalam momen Hari
Guru saja, namun sarat akan kenangan yang berharga. Terima kasih untuk
anak-anak hebat kelas 3 yang telah mengizinkan ibu menjadi bagian dari sejarah
di zaman kalian nantinya. Terima kasih juga untuk para orang tua atas dukungan
dan semangat yang luar biasa dalam membangun kolaborasi positif bersama sekolah
dalam menyukseskan pembelajaran bermakna bagi anak-anak.
Sekali lagi…Selamat Hari Guru Nasional untuk seluruh pejuang
pendidikan. Secanggih apapun dunia…peran GURU tak akan pernah tergantikan.
Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia…
*Artikel ini telah tayang di : https://www.kompasiana.com/lisasya/63822cb34addee342d7e9603/kue-hgn-paling-berharga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar