Hari
Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati setiap tanggal 20 Mei oleh
Bangsa Indonesia. Sejarah mencatat tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Harkitnas
berawal dari sebuah organisasi yang dibentuk oleh dr. Soetomo dan mahasiswa
STOVIA. Organisasi itu Bernama Boedi Oetomo yang didirikan tanggal 20 Mei 1908.
Dilasir dari sebuah artikel yang bertajuk “Rekonstruksi
Sejarah Kebangkitan Nasional”, disebutkan bahwa Presiden Soekarno adalah orang
pertama yang mencetuskan hari lahirnya Boedi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan
Nasional dan mulai diperingati pada tanggal 20 Mei 1948. Kala itu, Presiden
Soekarno berpidato tentang kebangkitan nasional di Istana Kepresidenan dan
menilai bahwa organisasi Boedi Oetomo merupakan organisasi penting yang dapat
membangkitkan semangat masyarakat untuk melawan penjajah masa itu.
Organisasi Boedi Oetomo juga merupakan organisasi
modern pertama di Indonesia yang menjadi pelopor lahirnya gerakan-gerakan baru
yang serupa seperti Serekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij. Gerakan
yang membangkitkan rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme
serta kesadaran untuk memperjuangkan negara tercinta ini.
Dilasir dari Wikipedia tentang peringatan Kebangkitan
Nasional Indonesia bahwa sejak tahun 1959, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai
Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas, yaitu hari nasional yang bukan hari
libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomo
316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa
Kebangkitan Nasional Indonesia. Jadilah tanggal 20 Mei selalu kita peringati
sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Bagaimana 20 Mei menjadi tanggal yang penuh makna untuk
adik bungsuku ? Tepatnya dua puluh enam tahun lalu, di Rumah Sakit Bhakti Timah
Kota Pangkalpinang menjadi hari kelahiran adik bungsuku yang diberi nama LITIA atau sering dipanggil AWI.
Saat itu kami dan keluarga sedang sibuk menyiapkan perayaan Idul Adha untuk
esok hari. Menurut cerita Ibuku, adik lahir dengan badan putih kemerahan dan
rambut berwarna pirang. Proses persalinan normal dengan berat badan 3,8 kg dan
panjang badan 49 cm, adik bungsu yang kakak dan kedua abang kembarnya tunggu
kedatangannya di dunia.
Kini..di usia 28 tahun, adik telah hidup bahagia
bersama orang yang menjadi pilihan hidupnya. Seorang lelaki keturunan Jawa yang
kami titipkan untuk memberikan kebahagiaan sepanjang hidup adik bungsu kami.
Ketika dia memutuskan untuk menetap di Bandung bersama suaminya, membuatku sempat
sedih untuk beberapa waktu mengingat adik selalu menjadi temanku di sini.
Namun, aku selalu ingat pesan kedua adik kembarku, “sampai kapanpun, Awi..
selamanya akan menjadi adik kecil kita”.
Barakaallah Fii Umrik dek awi… Do`a terbaik selalu
untukmu dimanapun kamu berada. Semoga awi selalu sehat, bahagia dan Allah
menjabah setiap do’a dalam sujudmu. Selalulah kamu bahagia karena kebahagianmu
adalah kebahagian untuk kami semua.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional untuk negaraku
tercinta, Indonesia.
Selamat Ulang Tahun untuk adik bungsu tercinta, Litia.
*Artikel ini juga telah tayang di :
https://www.kompasiana.com/lisasya/62873acc1583476d4547c6b2/makna-20-mei-untuk-adik-bungsuku
Selamat memperingati Harkitnas, tetap semangat dan salam literasi.
BalasHapus