Akhir dari setiap modul adalah membuat jurnal
refleksi. Kali ini adalah refleksi tentang Modul 2.1 yang telah dipelajari
selama waktu 2 minggu ini. Berikut ini Jurnal Refleksi untuk minggu ke-10
(jurnal refleksi ke-5) Modul 2.1 “Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar
Murid”.
Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang
sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong
guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam
mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal
refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk
mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai,
sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang
sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi sarana
untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran
(Denton, 2018), sehingga kita dapat semakin mengenali diri sendiri.
Pada
refleksi minggu ke-10 (jurnal refleksi ke-4) ini, saya menggunakan model Refleksi
4C. Model ini terdiri dari Connection
(Koneksi), Chalengge (Tantangan), Concept (Konsep), dan Change
(Mengubah). Model ini dikembangkan pertama kali oleh Ritchhart,
Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam
merefleksikan materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi
panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:
1. Connection : Apa
keterkaitan materi yang didapat dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak
?
2. Challenge : Adakah ide, materi atau pendapat dari
narasumber yang berbeda dari praktik yang saya jalankan selama ini ?
3. Concept : Menceritakan konsep-konsep utama yang saya
pelajari dan bagian penting menurut saya yang dapat untuk terus dibawa selama
menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak ?
4) Change : Apa perubahan dalam diri saya yang ingin dilakukan
setelah mendapatkan materi ini ?
Adapun hasil refleksi
saya setelah mempelajari Modul 2.1 ini :
1. Connection. Pembelajaran
Berdiferensiasi bukanlah suatu pilihan untuk saya namun, menjadi suatu konsekuensi
logis dari berpusat kepada murid. Hal ini sejalan dengan peran saya sebagai
seorang Calon Guru Penggerak yang selalu berpihak kepada kebutuhan murid.
2. Challenge. Setelah
mempelajari modul ini, saya memahami bahwa hal pertama yang harus dilakukan di
awal tahun pelajaran baru adalah menyiapkan asesmen diagnosis non kognitif
untuk memetakan kebutuhan murid di kelas. Hal yang belum pernah saya lakukan
sebelumnya. Saya harus memiliki data lengkap tentang murid saya termasuk
kesukaannya, minat, bakat, hal yang disukainya, hal yang tidak disukainya, dan
banyak hal lainnya.
3. Concept. Konsep
utama yang akan selalu saya kerjakan selama saya menjadi seorang guru adalah
selalu melakukan pemetaan kebutuhan murid agar proses pembelajaran selanjutnya
lebih menyenangkan dan bermakna bagi murid.
4. Change. Ketika kita
memilih untuk menyiapkan pembelajaran yang berpusat kepada murid maka, banyak perubahan
baru yang akan terjadi termasuk dalam membiasakan diri kita untuk selalu
memetakan kebutuhan murid.
Setelah kita mendapatkan
pemetaan kebutuhan murid maka, pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi
pilihan yang ideal untuk dapat diterapkan dalam kelas. Hal baru untuk kita
pastinya akan diawali juga dengan perasaan khawatir dalam menjalaninya. Namun, percayalah
kita tidak sendiri. Niat baik dan tekad kuat akan mengalahkan rasa khawatir
ini. Pastinya kita juga berada dalam ruang yang tepat yaitu bersama para intruktur,
fasilitator, pengajar praktik, rekan CGP dalam Pendidikan Guru Penggerak ini.
Sekian jurnal refleksi ini saya buat dan semoga
bermanfaat untuk para pembaca.
Semangat belajar untuk membawa pembelajaran diferensiasi ke dalam kelas kita semua…
Salam
bahagia…
-------------------------------------Bangka, 13 September 2022-----------------------------------
Penulis : Lisa, S.Pd., (Guru kelas
di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat / Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar