Jumat, 28 Oktober 2022

Identifikasi Aset/Modal di Kota Sungailiat untuk Sekolah

 

Ruang Kolaborasi Modul 3.2 (Doc. Pribadi)

Seseorang yang berada di dalam sebuah komunitas bukan lagi membawa atas dirinya sendiri (individu), namun telah menjadi bagian dari tumbuh dan berkembangnya komunitas. Pandangan, gagasan, dan ide yang muncul dari semua anggota diatas namakan untuk  komunitas. Sama halnya komunitas di sekolah, pemimpin di sekolah menentukan kebijakan berlandas kepentingan sekolah terutama keberpihakkan kepada murid.

Sekolah berada dalam suatu teritorial, baik itu tingkat kabupaten maupun provinsi. Setiap kabupaten/provinsi pastinya memiliki kekuatan (modal/aset/potensi) sendiri untuk menjalankan roda pemerintahannya. Kekuatan itu menjadikan suatu daerah dapat mengintegrasikan semua aspek pemerintahan demi tumbuhnya setiap sektor kehidupan di dalamnya. Salah satunya bagian dari pertumbuhan sektor di suatu daerah adalah bidang pendidikan khususnya sekolah.

Sekolah menjadi bagian dari kekuatan yang dimiliki oleh suatu daerah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan tangguh sehingga dapat beradaptasi dengan baik di perubahan zaman dan alam. Sebelum saya mempelajari modul ini, saya berpikir suatu wilayah memiliki potensi SDM, finansial, dan alam saja, ternyata ada 7 (tujuh) aset yang dimiliki oleh suatu daerah.

Pada Ruang Kolaborasi Modul 3.2 ini, kelompok kami menganalisis aset/modal yang dimiliki Kota Sungailiat untuk sekolah. Namun, sebelumnya mari kita mengenal 7 aspek yang dimiliki daerah dalam upaya memajukan dan mengembangkan pendidikan di sekolah. Berikut ini 7 aset yang dimiliki Kota Sungailiat yang dapat diintegrasikan serta dikolaborasikan untuk sekolah :


1.     Aset Manusia

Sember daya yang berkualitas merupakan investasi penting, karena berkorelasi dengan sektor lainnya seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan lainnya. Adapun aset/modal yang dimiliki setiap individu berupa pengetahuan, kecerdasan, kreatifitas, keterampilan, dan lainnya yang berhubungan dengan olah raga, olah rasa, olah jiwa menjadi modal dalam suatu komunitas. Selain itu, kecakapan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (kolaborasi) baik termasuk berkomunikasi menjadi aset penting bagi seorang pemimpin.

Sekolah dapat menjadikan aset manusia yang dimiliki daerah sebagai investasi SDM dalam memajukan dan menggembangkan pendidikan di berbagai hal termasuk pengembangan karakter individu.

 

2.     Aset Sosial

Bagian dari aset ini adalah norma/aturan yang mengikat warga di dalamnya dan bersifat mengatur dalam pola berperilaku, unsur kepercayaan (trust), jaringan (networking) bermasyarakat (komunitas). Investasi/aset yang saling berdampingan dalam hubungan di masyarakat seperti kepemimpinan, kerjasama, saling percaya, rasa memiliki, dan rasa peduli yang tumbuh demi tujuan yang sama.

Aset sosial dalam masyarakat yang dapat diintegrasikan oleh sekolah meliputi komunitas yang bersentuhan langsung ataupun berkorelasi dalam upaya memajukan pendidikan khsususnya di daerah.

 

3.     Aset Fisik

Aset/modal fisik terdiri dari infrastruktur atau sarana prasarana publik mulai dari bangunan, jalan raya, sistem pembuangan, sistem air, mesin, jalur komunikasi, alat transportasi, dan lainnya.

Sekolah dapat menggunakan berbagai aset fisik yang dimiliki daerah mulai dari sarana/prasarna publik yang dapat memberikan fasilitas berupa edukasi, seperti perpustakaan daerah, RRI, taman kota, hutan lindung, dan lainnya.

 

4.     Aset Lingkungan/Alam

Lingkungan/alam merupakan investasi alami langsung dari tempat tinggal manusia di bumi ini. Aset alam menjadi bagian yang tidak akan lepas dari aktivitas manusia dan  diperlukan tekad kuat dalam menjaga kelestariannya demi generasi berikutnya. Contoh aset alam seperti bumi yang mempunyai udara segar, laut, taman, hutan, pantai, tanah yang subur dan lainnya. Kepulauan Bangka Belitung banyak menyediakan pantai yang indah dan cantik dengan ciri khasnya pasir putih dan batu besar di sekitar bibir pantainya.

Potensi alami yang dimiliki daerah dapat mendidik para generasi muda tidak hanya memanfaatkannya dengan baik sebagai media pembelajaran, namun menjaga dan melestarikan itu adalah yang utama.

 

5.     Aset Finansial

Dukungan finansial (keuangan) yang dimiliki oleh suatu komunitas dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan yang direncanakan oleh komunitas. Modal finansial meliputi tabungan, anggaran pendapatan daerah, pembayaran pajak, dan smber lainnya.

Pemerintah daerah pastinya menyiapkan anggaran untuk setiap sektor di dalam wilayahnya terutama dalam sektor pendidikan. Sekolah menerimanya dalam bentuk sumber APBD, isentif ASN/Non ASN, bantuan beasiswa, dan sebagainya.

 

6.     Aset Politik

Aset politik merupakan ukuran keterlibatan sosial atau kebijakan pemerintah daerah khsususnya dalam mengatur semua sektor dalam wilayahnya. Kebijakan sekolah dalam membuat suatu aturan pastinya akan berpegang pada kebijakan umum yang bersumber dari pemimpin di tingkat lebih atas, seperti pemimpin pemerintahan di kabupaten dan pemimpin di dinas pendidikan.

 

7.     Aset Agama dan Budaya

Empati, perhatian, kasih sayang, nilai religi, nilai sejarah, warisan budaya, dan nilai-nilai lainnya yang bersifat unsur-unsur dalam kegiatan pelayanan merupakan bagian dari aset agama dan budaya suatu daerah. Identifikasi dan pemetaan aset ini merupakan langkah penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan maupun keagamaan dalam suatu komunitas untuk menunjang pengembangan karakter individu serta perencanaan kegiatan bersama.

Ekosistem sekolah yang nyaman dan aman dapat terwujud melalui kolaborasi dari semua pihak yang terlibat terutama dengan pemangku kepentingan .Aset-aset yang dimiliki oleh daerah akan memberikan konstibusi sangat besar dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan pendidikan di sekolah. Sehingga sekolah berfokus pada kekuatan/aset yang dimiliki masyarakat sebagai basis utama dalam pengembangan program. Fokus pada kekuatan ini dinamakan Pendekatan Komunitas Berbasis Aset (Asset Based Community Development / ABCD). Pendekatan ini hadir untuk menumbuhkan mental positif serta memberikan semangat kepada setiap individu dalam suatu komunitas untuk terbiasa mengekplorasi potensi/kemampuan diri.

Pada Ruang Kolaborasi Modul 3.2 ini, saya bersama dua rekan CGP lainnya mengidentifikasi aset/modal yang dimiliki daerah (Kota Sungailiat) untuk pengembangan pendidikan khususnya di sekolah-sekolah. Kami melakukan diskusi di hari Rabu/ 26 Oktober 2022 dan mempresentasikan hasilnya di hari kedua Ruang Kolaborasi Kamis / 27 Oktober 2022. Adapun hasil diskusi kelompok kami tersedia di channel Youtube :

Video hasil Ruang Kolaborasi Modul 3.2 (Doc. Pribadi)

Hal menarik yang saya dapatkan dari Ruang Kolaborasi Modul 3.2 ini adalah saya belajar banyak tentang aset daerah yang digunakan sebagai kekuatan dalam upaya memanjukan dan mengembangkan sekolah. Kami juga mengidentifikasi setiap aspek dan komponen serta strategi pemanfaatannya dalam perencanaan program-program sekolah termasuk bentuk kegiatan keberpihakkan kepada murid. Sehingga ke depannya sekolah dapat melahirkan SDM yang berkualitas untuk agama, masyarakat, dan negara.

Demikianlah artikel saya tentang hasil diskusi dan presentasi dari kelompok kami di Ruang Kolaborasi Modul 3.2 ini. Mari terus belajar memfokuskan diri pada kekuatan yang kita miliki dalam upaya pengembangan kompetensi diri dan komunitas.

Semoga artikel ini menginspirasi untuk para pembaca.

Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Observasi Kelas Penuh Cerita

  Observasi Kelas 1 33 MB, Rabu/06 Maret 2024 (Doc. Pribadi)           Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidika...