Kamis, 01 Desember 2022

Jurnal Refleksi Ke-9

 

Jurnal Refleksi Ke-9 (Doc. Pribadi)

Jurnal Refleksi Ke-9 (Minggu ke-18) pada Pendidikan Guru Penggerak tentang Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya.

Mendekati akhir dari modul dalam Pendidikan Guru Penggerak ini, jurnal refleksi semakin mendalam menelaah semua materi maupun aspek yang telah di ditemui. Mulai dari alur MERRDEKA yang rutin di akses oleh para CGP, adapun salah satu alurnya yaitu Ruang Kolaborasi membangun kerjasama dengan para CGP lainnya dalam bimbingan fasilitator. Selain itu, pendampingan individu bersama pengajar praktik membuat para CGP mendapatkan bimbingan yang terarah dalam membangun dan mengembangkan potensi maupun kemampuan diri untuk lebih siap mengaplikasikan praktik-praktik baik di lingkungan sekolah dan komunitas praktisi lainnya. Terakhir pada lokakarya bersama para pengajar praktik dan CGP lainnya membangun kolaborasi lebih luas dan saling berbagi praktik baik/ide baru untuk program yang berkelanjutan.

Sama hal dengan jurnal refleksi pada modul sebelumnya, jurnal refleksi kali ini menjadi bagian penting dalam pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga kita dapat semakin mengenali diri sendiri.

Pada refleksi minggu ke-18 (jurnal refleksi ke-9), saya menggunakan model 5R (Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing). Menurut Bain, dkk : 2022 (dalam Ryan & Ryan : 2013), adapun 5R terdiri dari langkah-langkah :

1.   Reporting (mendeskripsikan). Menceritakan ulang peristiwa yang terjadi.

2.   Responding (Merespon). Menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, atau tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung.

3.   Relating (Mengaitkan). Menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan, atau informasi lain yang dimiliki.

4.   Reasoning (Menganalisis). Menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu  mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa untuk mendukung analisis tersebut.

5.   Reconstructing (Merancang ulang). Menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.

 

Adapun hasil refleksi saya setelah mempelajari Modul 3.2 adalah :

Reporting. Melalui penerapan pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset-based approach), seorang pemimpin di sekolah dapat mengajak warga sekolah memetakan aset/potensi yang dimiliki sekolah dalam mewujudkan ekosistem sekolah yang berpusat kepada kebutuhan murid. Proses identifikasi dan pemetaan potensi sekolah diharapkan dapat menjadi sumber kekuatan sekolah dalam mewadahi semua semangat, dukungan, dan apresiasi yang bersumber dari warga sekolah.

Responding. Sebagai pemimpin di sekolah, dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dapat dilakukan komunikasi dengan para warga sekolah. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Jika dilakukan secara langsung ,maka akan ada pertemuan tatap muka dan dialog terbuka dengan warga sekolah. Jika dilakukan secara tidak langsung, maka akan menggunakan media lain yang bersifat offline. Dapat dengan menggunakan angket atau pengisian google form. Proses pemetaan aset/potensi 33 MB dilakukan secara langsung (pertemuan dan dialog) dengan warga sekolah. Pertemuan pertama bersama kepala sekolah dan rekan sejawat di sekolah, pertemuan kedua bersama perwakilan PULAS/Paguyuban Kelas yang diwakili oleh KOMITE sekolah, dan pertemuan ketiga bersama perwakilan murid kelas 4, 5, dan 6. Pertemuan antara rekan sejawat, orangtua, dan para murid dilakukan terpisah untuk memberikan keluasan dan keterbukaan semua pihak dalam mengungkapkan ide/gagasannya tanpa ada yang mendominasi. Adapun harapan dari pertemuan dan dialog ini, sekolah dapat mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan semua pihak di sekolah (terutama murid) dalam proses pembelajaran di sekolah.

 

Relating. Pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset-based approach) mampu mengsugesti kita secara sadar untuk berpikir positif dalam kehidupan karena kita diajak menjadi lebih fokus pada hal-hal yang telah ada dan sedang berjalan dengan baik di lingkungan, sehingga itu menjadi sumber motivasi juga inspirasi kita serta lingkungan sekitar untuk terus menata kehidupan yang lebih baik demi anak-anak hebat bangsa di 33 MB.

 

Reasoning. Identifikasi dan pemetaan aset/potensi sekolah membawa kita pada tujuan penting pada program sekolah yang berpusat kepada murid. Sehingga peran pemimpin dalam mengajak warga sekolah memetakan aset/potensi harus menjadi agenda wajib yang tak bisa terlewatkan.

 

Reconstructing. Terus berfokus pada aset/potensi yang dimiliki sekolah dalam membangun ekosistem seolah yang berpihak kepada murid dengan mengajak warga sekolah memetakan aset/potensi sekolah secara bersama-sama sebagai sumber kekuatan yang berkelanjutan.

 

Bukan hal yang mudah untuk duduk bersama, berdiskusi bersama, dan berbicara dari hati ke hati di tengah banyaknya perbedaan pandangan, pendapat, dan ide. Namun, tidak ada yang tidak mungkin selama kita terus mencoba hal-hal terbaik yang dapat dilakukan demi anak-anak bangsa. Sekolah kecil yang terletak di ujung Kabupaten Bangka ini, UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat telah membuktikan itu. Kami duduk bersama, berpikir terbuka, dan menyatukan pandangan dalam memetakan aset sekolah demi merencanakan program-program sekolah yang berpihak kepada murid.

Mari..terus jaga dan kembangkan potensi/aset yang dimiliki sekolah dengan kolaborasi bersama untuk mewujudkan Merdeka Belajari di 33 MB.

Desain Jurnal Refleksi Ke-9 tersedia di : https://drive.google.com/file/d/1eOu--Qf83rh6HsdjzFRVstT5BF7zw7I1/view?usp=share_link

Semoga jurnal refleksi ini bermanfaat untuk para pembaca.

Semangat untuk terus belajar dan salam bahagia untuk kita semua..

-------------------------------------Bangka, 02 Desember 2022-----------------------------------

Penulis : Lisa, S.Pd., (Guru kelas di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat / Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Observasi Kelas Penuh Cerita

  Observasi Kelas 1 33 MB, Rabu/06 Maret 2024 (Doc. Pribadi)           Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidika...