Jurnal Refleksi Ke-9 (Minggu ke-18)
pada Pendidikan Guru Penggerak tentang Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan
Sumber Daya.
Mendekati akhir dari modul dalam
Pendidikan Guru Penggerak ini, jurnal refleksi semakin mendalam menelaah semua
materi maupun aspek yang telah di ditemui. Mulai dari alur MERRDEKA yang rutin
di akses oleh para CGP, adapun salah satu alurnya yaitu Ruang Kolaborasi
membangun kerjasama dengan para CGP lainnya dalam bimbingan fasilitator. Selain
itu, pendampingan individu bersama pengajar praktik membuat para CGP mendapatkan
bimbingan yang terarah dalam membangun dan mengembangkan potensi maupun
kemampuan diri untuk lebih siap mengaplikasikan praktik-praktik baik di
lingkungan sekolah dan komunitas praktisi lainnya. Terakhir pada lokakarya
bersama para pengajar praktik dan CGP lainnya membangun kolaborasi lebih luas dan
saling berbagi praktik baik/ide baru untuk program yang berkelanjutan.
Sama hal dengan jurnal refleksi pada
modul sebelumnya, jurnal refleksi kali ini menjadi bagian penting dalam pengembangan
keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik,
serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis
(Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang
bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang
dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya
untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001).
Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang
terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga kita dapat semakin
mengenali diri sendiri.
Pada
refleksi minggu ke-18 (jurnal refleksi ke-9), saya menggunakan model 5R (Reporting,
Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing). Menurut
Bain, dkk : 2022 (dalam Ryan & Ryan : 2013), adapun 5R terdiri dari langkah-langkah :
1.
Reporting (mendeskripsikan). Menceritakan
ulang peristiwa yang terjadi.
2.
Responding
(Merespon). Menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam
menghadapi peristiwa yang
diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, atau tindakan yang
diambil saat peristiwa berlangsung.
3.
Relating
(Mengaitkan). Menghubungkan
kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan, atau informasi
lain yang dimiliki.
4.
Reasoning
(Menganalisis).
Menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya
dari teori atau kejadian lain yang serupa untuk mendukung analisis tersebut.
5.
Reconstructing
(Merancang ulang).
Menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Adapun
hasil refleksi saya setelah mempelajari Modul 3.2 adalah :
Reporting. Melalui penerapan pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset-based
approach), seorang pemimpin di sekolah dapat mengajak warga sekolah
memetakan aset/potensi yang dimiliki sekolah dalam mewujudkan ekosistem sekolah
yang berpusat kepada kebutuhan murid. Proses identifikasi dan pemetaan potensi
sekolah diharapkan dapat menjadi sumber kekuatan sekolah dalam mewadahi semua semangat,
dukungan, dan apresiasi yang bersumber dari warga sekolah.
Responding. Sebagai pemimpin di
sekolah, dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dapat
dilakukan komunikasi dengan para warga sekolah. Komunikasi dapat dilakukan
secara langsung dan tidak langsung. Jika dilakukan secara langsung ,maka akan ada
pertemuan tatap muka dan dialog terbuka dengan warga sekolah. Jika dilakukan secara
tidak langsung, maka akan menggunakan media lain yang bersifat offline.
Dapat dengan menggunakan angket atau pengisian google form. Proses
pemetaan aset/potensi 33 MB dilakukan secara langsung (pertemuan dan dialog)
dengan warga sekolah. Pertemuan pertama bersama kepala sekolah dan rekan sejawat
di sekolah, pertemuan kedua bersama perwakilan PULAS/Paguyuban Kelas yang
diwakili oleh KOMITE sekolah, dan pertemuan ketiga bersama perwakilan murid
kelas 4, 5, dan 6. Pertemuan antara rekan sejawat, orangtua, dan para murid dilakukan
terpisah untuk memberikan keluasan dan keterbukaan semua pihak dalam mengungkapkan
ide/gagasannya tanpa ada yang mendominasi. Adapun harapan dari pertemuan dan
dialog ini, sekolah dapat mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan semua
pihak di sekolah (terutama murid) dalam proses pembelajaran di sekolah.
Relating. Pendekatan berbasis aset/kekuatan
(asset-based approach) mampu mengsugesti kita secara sadar untuk
berpikir positif dalam kehidupan karena kita diajak menjadi lebih fokus pada
hal-hal yang telah ada dan sedang berjalan dengan baik di lingkungan, sehingga
itu menjadi sumber motivasi juga inspirasi kita serta lingkungan sekitar untuk
terus menata kehidupan yang lebih baik demi anak-anak hebat bangsa di 33 MB.
Reasoning. Identifikasi
dan pemetaan aset/potensi sekolah membawa kita pada tujuan penting pada program
sekolah yang berpusat kepada murid. Sehingga peran pemimpin dalam mengajak
warga sekolah memetakan aset/potensi harus menjadi agenda wajib yang tak bisa
terlewatkan.
Reconstructing. Terus berfokus
pada aset/potensi yang dimiliki sekolah dalam membangun ekosistem seolah yang
berpihak kepada murid dengan mengajak warga sekolah memetakan aset/potensi sekolah
secara bersama-sama sebagai sumber kekuatan yang berkelanjutan.
Bukan hal yang mudah untuk duduk
bersama, berdiskusi bersama, dan berbicara dari hati ke hati di tengah banyaknya
perbedaan pandangan, pendapat, dan ide. Namun, tidak ada yang tidak mungkin
selama kita terus mencoba hal-hal terbaik yang dapat dilakukan demi anak-anak
bangsa. Sekolah kecil yang terletak di ujung Kabupaten Bangka ini, UPTD SD
Negeri 33 Mendo Barat telah membuktikan itu. Kami duduk bersama, berpikir
terbuka, dan menyatukan pandangan dalam memetakan aset sekolah demi
merencanakan program-program sekolah yang berpihak kepada murid.
Mari..terus jaga dan kembangkan potensi/aset yang dimiliki sekolah dengan kolaborasi bersama untuk mewujudkan Merdeka Belajari di 33 MB.
Desain Jurnal Refleksi Ke-9 tersedia di : https://drive.google.com/file/d/1eOu--Qf83rh6HsdjzFRVstT5BF7zw7I1/view?usp=share_link
Semoga jurnal refleksi ini
bermanfaat untuk para pembaca.
Semangat untuk terus belajar dan salam bahagia untuk
kita semua..
-------------------------------------Bangka, 02
Desember 2022-----------------------------------
Penulis : Lisa, S.Pd., (Guru kelas
di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat / Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten
Bangka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar