Sabtu, 03 Desember 2022

Jurnal Refleksi Ke-10

 

Jurnal Refleksi Ke-10 (Doc. Pribadi)

Jurnal Refleksi Ke-10 (Minggu ke-20) pada Pendidikan Guru Penggerak tentang Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Kepada Murid.

Tiba akhirnya pada penghunjung jurnal refleksi di minggu ke-20 Pendidikan Guru Penggerak ini. Sedikit flashback, beberapa jurnal refleksi pada modul-modul terakhir melewati waktu yang ditentukan dalam jadwal LMS, namun ini tidak terlepas dari pertimbangan saya untuk menyelesaikan alur MERRDEKA sampai bagian Aksi nyata. Sehingga jurnal refleksi saya tulis ketika satu modul penuh telah diselesaikan agar semua yang dikerjakan dalam alur MERRDEKA dapat diceritakan dalam rangkaian yang utuh.

Tidak ada model khusus dalam jurnal refleksi pada modul terakhir ini karena saya ingin menceritakan secara menyeluruh bagaimana hingga akhirnya program Operasi Semut ini menjadi pilihan bersama dari warga sekolah.

Program operasi semut sebenarnya adalah program awal saya ketika pertama kali dipindah tugaskan di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat bulan Mei 2022 lalu. Adapun kegiatan dalam operasi semut ini lebih berfokus kepada kebersihan lingkungan bersama para murid karena keprihatinan saya terhadap lingkungan sekolah yang setiap harinya penuh dengan sampah terutama sampah an-organik. Tidak tersedianya tempat sampah yang memadai dan TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di sekolah menyebabkan sampah tidak punya tempat penampungan akhir, ditambah kebiasaan para murid setelah mengkonsumsi makanan dari kantin yang menghasilkan sampah plastik menyebabkan susahnya mengendalikan banyaknya sampah. Berangkat dari menjaga kebersihan sekolah dari sampah plastik inilah, asal mula operasi semut.

Setelah melalui proses observasi dan evaluasi selama satu bulan, awal semester ganjil di tahun pelajaran 2022/2023 saya mulai menerapkan cinta kebersihan dalam kelas yang saya ampuh, yaitu kelas 3. Kesepakatan kelas yang dibuat bersama anak-anak kelas 3 dengan dua poin yang mendukung sekolah ramah lingkungan, yaitu menjaga kebersihan dan bawa bekal dari rumah menjadi awal dari wujud nyata program sekolah yang ramah lingkungan. Setelah beberapa bulan terlaksana di kelas 3, akhir Oktober lalu mulailah Operasi Semut merambah ke lingkungan yang lebih luas dari kelas, yaitu sekolah.

Pertemuan bersama kepala sekolah dan rekan sejawat mendiskusikan aset/potensi sekolah menjadi awal saya dalam mengidentifikasi harapan dari rekan-rekan sejawat dalam kebersihan dengan meminimalisir sampah yang ada di sekolah. Kemudian berlanjut pada pertemuan bersama ketua dan pengurus Komite sekolah yang mewakili PULAS (Paguyuban Kelas) dalam rapat rutin setiap bulannya. Pertemuan di awal bulan November lalu, menjadi momen saya untuk menanyakan pendapat/pandangan orangtua tentang kondisi lingkungan sekolah yang lebih bersih dan membuat kegiatan-kegiatan sekolah yang ramah lingkungan. Dalam pertemuan ini, ketua dan pengurus Komite sekolah sepakat untuk membangun TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di sekolah dengan uang yang terkumpul dari kegiatan Jum’at Amal. Mengingat jumlah uang yang terkumpul dalam kegiatan Jum’at Amal terbaras, mereka pun bersedia secara swadaya membangun TPS di sekolah untuk menekan penggunaan uang jika harus dikerjakan oleh tukang bangunan. Masyaallah

Dialog bersama murid menjadi bagian penting karena merekalah objek terpenting dari perencanaan dan pelaksanaan program sekolah. Saya melakukan tanya jawab baik secara individu atau kelompok kecil dengan murid kelas 1 sampai kelas 3 mengenai kegiatan mereka yang mempresentasikan sekolah ramah lingkungan. Saya juga melakukan dialog terbuka bersama perwakilan murid kelas 4 sampai kelas 5 dan diskusi bersama murid di kelas 5 juga bersama guru kelasnya membahas tentang sekolah yang ramah lingkungan.

Hal menarik yang saya dapatkan ketika dialog bersama murid bahwa selama ini kebersihan lingkungan yang mereka lakukan hanya berfokus pada membersihkan sampah di kelas dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan yang bersifat meminimalisir jumlah sampah tidak pernah dilakukan oleh mereka. Bahkan beberapa murid berharap ada kegiatan sekolah yang mendukung agar berkurangnya sampah di sekolah. Aspek suara dan pilihan para murid ini melahirkan sebuah program sekolah yang berdampak positif kepada murid. Walaupun nama operasi semut sendiri bukanlah berasal dari mereka sendiri, namun inspirasi dari nama program ini kenyataannya terinpirasi dari kegiatan gotong royong yang sering mereka lakukan dalam membersihkan lingkungan sekolah.

Suara dan pilihan murid membawa saya bersama mereka mendesain kegiatan-kegiatan dalam program operasi semut, banyak diantaranya yang telah dilakukan di kelas 3. Mulai dari  membuat kesepakatan kelas yang salah satu poin mendukung kebersihan lingkungan sekolah, satu hari dalam seminggu bebas dari sampah plastik (Hari Bebas Plastik/HBS) dengan membawa bekal bersama (Rakel/Rabu nge-beKel), dan kegiatan lainnya yang menjadi ide/gagasan (suara) dari mereka.

Setelah program ini di desain bersama warga sekolah khususnya para murid, bagian selanjutnya adalah mulai menerapkan di lingkungan sekolah. Ada beberapa kegiatan yang telah dimulai dan ada beberapa juga yang akan dimulai pada awal semester genap Januari 2023 nanti.

Semoga dengan adanya program ini dapat mewujudkan sekolah yang ramah lingkungan dan menjadi bagian dari kepemimpinan murid sebagai bentuk nyata program positif yang berdampak bagi mereka.

Mari semua warga 33 MB..lanjutkan Program Operasi Semut yang telah didesain bersama para anak-anak hebat 33 MB. Maknai proses ini sebagai bagian dari sejarah pada zaman kalian nantinya. Semangat….

Semoga jurnal refleksi ini bermanfaat untuk para pembaca.

Semangat untuk terus belajar dan salam bahagia untuk kita semua..

-------------------------------------Bangka, 03 Desember 2022-----------------------------------

Penulis : Lisa, S.Pd., (Guru kelas di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat / Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Observasi Kelas Penuh Cerita

  Observasi Kelas 1 33 MB, Rabu/06 Maret 2024 (Doc. Pribadi)           Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidika...