Rabu, 24 Agustus 2022

33 MB Mengisi Survei Lingkungan Belajar di Luar Sekolah

 

Pengisian Survei Lingkungan Belajar (Doc. Pribadi)

Kebijakan pendidikan program Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek di episode pertama adalah empat pokok kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar”. Salah satu dari keempat pokok kebijakan belajar itu adalah mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN). AN sendiri terdiri dari 3 instrumen utama yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Artikel saya kali ini akan membahas tentang Survei Lingkungan Belajar yang telah dilaksanakan di jenjang sekolah baru-baru ini. Dikutip dari laman Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Survei Lingkungan Belajar adalah alat ukut yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan.

Tahun 2022 adalah tahun kedua seluruh satuan pendidikan di Indonesia mengisi Survei Lingkungan Belajar ini. Survei Lingkungan Belajar mengukur 9 aspek yang memenuhi kualitas belajar murid dan akan memotret mutu satuan pendidikan secara utuh mulai dari input hingga proses belajar-mengajar di dalam kelas maupun di tingkat sekolah.

Bersumber dari laman Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, 9 aspek dalam Survei Lingkungan Belajar pada Asesmen Nasional (AN) adalah :

1.       Kualitas pembelajaran. Aspek yang diukur adalah tingkat kualitas interaksi yang terjadi antara murid dan guru. Kualitas pendidikan mencakup pengelolaan kelas, dukungan afektif, pembelajaran interaktif, dan penyesuaian cara mengajar sesuai dengan kemampuan murid.

2.      Praktik perbaikan pembelajaran oleh guru. Refleksi adalah bagian terpenting dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru. Aspek yang diukur dapat melalui belajar seputar pembelajaran, refleksi/praktik pengajaran, dan penerapan praktik inovatif.

3.      Kepemimpinan instruksional. Dalam hal ini adalah peran kepala sekolah dalam memimpin satuan pendidikian. Misalnya seperti kemampuan untuk menyusun visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

4.     Iklim keamanan di sekolah. Satuan pendidikan seyogianya harus memberikan perlindungan dan rasa aman bagi seluruh warga sekolah, baik secara fisik dan psikologis. Sehingga satuan pendidikan perlu memiliki pemahaman, program, serta menerapkan kebijakan terkait perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan narkoba.

5.      Iklim kebinekaan di sekolah. Sebagai negara yang memiliki kekayaan akan keanekaragaman dari berbagai aspek, satuan pendidikan perlu menghargai keragaman agama, sosial, budaya, dukungan kesetaraan hak, dan komitmen kebangsaan.

6.     Dukungan atas kesetaraan gender. Satuan pendidikan harus bisa berperilaku adil dan memberikan kesempatan bagi seluruh warga sekolah, baik laki-laki maupun perempuan dalam menjalankan peran di lingkungan satuan pendidikan.

7.      Iklim inklusivitas. Satuan pendidikan harus mampu mengedukasi pengetahuan, menerima, dan juga mendukung para murid yang memiliki kebutuhan khusus, cerdas istimewa maupun bakat istimewa.

8.     Dukungan partisipasi orang tua dan murid. Seluruh elemen warga sekolah idealnya harus terlibat dalam setiap kegiatan yang telah diprogramkan oleh satuan pendidikan. Untuk itu, perlu adanya keterlibatan orang tua dan murid dalam kepanitian kegiatan sekolah serta penyusunan program sekolah.

9.     Latar belakang sosial-ekonomi murid. Survei Lingkungan Belajar mencoba untuk memetakan latar belakang sosial ekonomi murid terkait dengan mengakses dan memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di rumah.

Ada banyak aspek yang mempengaruhi hasil belajar murid di sekolah. Oleh sebab itu, Survei Lingkungan Belajar wajib diisi oleh seluruh kepala sekolah dan guru yang terdaftar pada sistem pendataan Dapodik dan Emis. Partisipasi kepala sekolah dan guru mengisi survei lingkungan belajar secara berintegritas memperoleh potret mutu pendidikan secara utuh dari input, proses, hingga output.

Adapun teknis pengisian Survei Lingkungan Belajar yakni kepala sekolah dan guru melakukan Login menggunakan data yang tercetak pada kartu Login Sulingjar. Dalam hal ini protor di sekolah saya (UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat) mengirimkan link laman Survei Lingkungan Belajar.

Selasa, 24 Agustus 2022 saya bersama rekan guru juga bapak kepala sekolah mengisi Survei Lingkungan Belajar. Jujur saya sangat antusias dalam pengisian Survei Lingkungan Belajar hari ini karena ini pengalaman pertama pengisian survei sejak bergabung di 33 MB bulan Mei lalu.

Ada hal berbeda dari persiapan yang kami lakukan dalam pengisian survei ini. Karena sinyal internet kurang bersahabat, kami pun pindah posisi ke luar sekolah.  Sebenarnya bisa saja dikerjakan di rumah masing-masing namun, semangat kebersamaan dan kekompakkan mengalahkan segalanya. Kami pun mengisi survei ini di rumah salah satu rekan pegawai 33 MB yang berjarak kurang lebih 3 Km dari sekolah, tepatnya di Desa Rukam Kecamatan Mendo Barat.

Suasana berkumpul bersama merupakan ciri khas budaya kita. Apalagi siang tadi ditemani guyuran hujan yang lumayan deras. Saya bersama rekan sekolah mulai mengisi Survei Lingkungan Belajar dengan gawai yang kami pegang dan ada juga yang menggunakan laptop. Serius tampak menyelimuti suasana siang tadi namun, sesekali diisi dengan diskusi bersama bahkan salah satu rekan yang selalu membuat suasana mencair mengeluarkan “jurus candaannya” yang membuat kami tertawa sampai terbahak-bahak. Akhir dari cerita tadi siang di tutup dengan makan siang bersama. Makan makanan kesukaan saya, lempah kuning hehe… (Makanan khas Provinsi Bangka Belitung yang dimasak dengan bumbu khusus hingga berwarna kuning dan berbahan utama ikan. Namun bisa juga diganti dengan daging unggas). Masakan ini menjadi menu wajib ketika berkunjung ke Pulau Bangka dan Belitung. 

Satu hal yang menjadi pesan bapak kepala sekolah sebelum mengisi Survei Lingkungan Belajar adalah meminta kami (guru) untuk mengisi survei ini dengan kondisi yang sebenarnya agar tujuan dari survei ini tercapai dengan maskimal yakni untuk mengetahui kondisi lingkungan belajar di 33 MB.

Semoga harapan besar Kemendikbudristek dalam pengisian Survei Lingkungan Belajar ini menjadi pemetaan dalam peningkatan kualitas dan mutu pendidikan terutama Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dapat terwujud dengan maksimal. Aamiin.

Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia…


*Artikel ini juga telah tayang di :

https://www.kompasiana.com/lisasya/630639f008a8b52c014375e3/33-mb-mengisi-survei-lingkungan-belajar-di-luar-sekolah 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Observasi Kelas Penuh Cerita

  Observasi Kelas 1 33 MB, Rabu/06 Maret 2024 (Doc. Pribadi)           Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidika...