Praktik Coaching bersama Rekan CGP (Doc. Pribadi)
Setelah melaksanakan kegiatan coaching di ruang virtual bersama rekan CGP pada Ruang Kolaborasi, tiba saatnya kegiatan coaching dilaksanakan secara luring (bertatap muka) bersama rekan CGP pada Demonstrasi Kontekstual. Adapun peran yang saya perankan secara bergantian, yaitu sebagai caoch, coachee, dan pengamat.
Kegiatan coaching ini dilakukan hari Senin / 03
Oktober 2022 bersama Ibu Sofia (UPTD SMP Negeri 3 Sungailiat) dan Ibu Reny (SMP
Muhammadiyah Sungailiat) bertempat di UPTD SMP Negeri 3 Sungailiat. Kami
melakukan praktik coaching dengan menjalankan 3 peran yaitu sebagai coach,
coachee, dan pengamat secara bergantian. Perbedaannya dengan praktik coaching
ini, saya mendapat peran tambahan sebagai pengamat. Pengamat bertugas untuk
mengamati kegiatan coaching yang telah berlangsung kemudian menyampaikan
beberapa informasi di akhir kegiatan coaching. Mulai dari menyampaikan
hasil pengamatannya, memberikan kesempatan kepada coach menceritakan
perasaannya setelah melakukan coaching, dan juga bertanya kepada coachee
tentang perasaannya setelah di coaching.
Hal berbeda yang saya dapatkan pada kegiatan coaching kali ini
yaitu :
1. Saya merasa kegiatan coaching secara luring
lebih nyaman dilakukan karena saya dapat lebih fokus pada coachee/rekan sejawat yang akan dikembangkan. Hal
ini mungkin terjadi karena terjadi tatap muka langsung antara saya sebagai coach
dan rekan sebagai coachee. Saya juga lebih bisa memusatkan perhatian
pada rekan, bukan pada situasi yang dibawa dalam percakapan.
2. Saya juga berusaha untuk menjalin kemitraan ketika
menjadi coach agar tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah serta
berusaha bersikap netral sehingga tidak ada jarak antara saya dan rekan CGP.
3. Saya juga sudah berusaha tidak menghakimi, melabel, atau berasumsi pemikiran
rekan yang sedang di coaching serta mulai menerima pemikirannya dengan
tenang dan tidak terbawa perasaan/emosional.
4. Saya juga berusaha menjadi pendengar aktif agar coachee
dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
Adapun hal yang masih harus saya kembangkan lagi
adalah dalam menyusun kalimat-kalimat terbuka yang berbobot. Tidak mudah dalam waktu
singkat menyusun kalimat terbuka saat proses coaching mengingat tugas coach adalah
menuntun coachee untuk menemukan sendiri solusi dari permasalahannya
agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Serta membangun kepercayaan
diri coachee bahwa setiap permasalah dapat ditemukan penyelesaian oleh
dirinya sendiri.
Berikut ini hasil praktik coaching yang telah kami lakukan tersedia di Channel Youtube :
Praktik Coaching bersama Rekan CGP (Doc. Pribadi)
Demikianlah artikel saya tentang hasil dari praktik coaching di Demonstrasi Kontekstual Modul 2.3 ini. Semoga menginpiraasi untuk para pembaca.
Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar