Rabu, 05 Oktober 2022

Praktik Coaching Bersama Rekan CGP

Praktik Coaching bersama Rekan CGP (Doc. Pribadi)

Setelah melaksanakan kegiatan coaching di ruang virtual bersama rekan CGP pada Ruang Kolaborasi, tiba saatnya kegiatan coaching dilaksanakan secara luring (bertatap muka) bersama rekan CGP pada Demonstrasi Kontekstual. Adapun peran yang saya perankan secara bergantian, yaitu sebagai caoch, coachee, dan pengamat.

Kegiatan coaching ini dilakukan hari Senin / 03 Oktober 2022 bersama Ibu Sofia (UPTD SMP Negeri 3 Sungailiat) dan Ibu Reny (SMP Muhammadiyah Sungailiat) bertempat di UPTD SMP Negeri 3 Sungailiat. Kami melakukan praktik coaching dengan menjalankan 3 peran yaitu sebagai coach, coachee, dan pengamat secara bergantian. Perbedaannya dengan praktik coaching ini, saya mendapat peran tambahan sebagai pengamat. Pengamat bertugas untuk mengamati kegiatan coaching yang telah berlangsung kemudian menyampaikan beberapa informasi di akhir kegiatan coaching. Mulai dari menyampaikan hasil pengamatannya, memberikan kesempatan kepada coach menceritakan perasaannya setelah melakukan coaching, dan juga bertanya kepada coachee tentang perasaannya setelah di coaching.

Alur percakapan coaching akan menjadi efektif dan bermakna dengan menggunakan alur TIRTA. T (Tujuan) menyepakati topik pembicaraan dan hasil pembicaraan. I (Identifikasi) menggali dan dan memetakan situasi saat ini yang dihubungkan dengan fakta-fakta yang ada, R (Rencana aksi) mengembangkan ide untuk alternatif rencana aksi. TA (TAnggung jawab) berkomitmen akan langkah selanjutnya. Alur TIRTA ini telah berjalan baik pada saat saya melakukan praktik coaching ini.

Hal berbeda yang saya dapatkan pada kegiatan coaching kali ini yaitu :

1.       Saya merasa kegiatan coaching secara luring lebih nyaman dilakukan karena saya dapat lebih fokus pada coachee/rekan sejawat yang akan dikembangkan. Hal ini mungkin terjadi karena terjadi tatap muka langsung antara saya sebagai coach dan rekan sebagai coachee. Saya juga lebih bisa memusatkan perhatian pada rekan, bukan pada situasi yang dibawa dalam percakapan.

2.       Saya juga berusaha untuk menjalin kemitraan ketika menjadi coach agar tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah serta berusaha bersikap netral sehingga tidak ada jarak antara saya dan rekan CGP.

3.       Saya juga sudah berusaha tidak menghakimi, melabel, atau berasumsi pemikiran rekan yang sedang di coaching serta mulai menerima pemikirannya dengan tenang dan tidak terbawa perasaan/emosional.

4.       Saya juga berusaha menjadi pendengar aktif agar coachee dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang dihadapinya.

 

Adapun hal yang masih harus saya kembangkan lagi adalah dalam menyusun kalimat-kalimat terbuka yang berbobot. Tidak mudah dalam waktu singkat menyusun kalimat terbuka saat proses coaching mengingat tugas coach adalah menuntun coachee untuk menemukan sendiri solusi dari permasalahannya agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Serta membangun kepercayaan diri coachee bahwa setiap permasalah dapat ditemukan penyelesaian oleh dirinya sendiri.

Berikut ini hasil praktik coaching yang telah kami lakukan tersedia di Channel Youtube : 

Praktik Coaching bersama Rekan CGP (Doc. Pribadi)

Demikianlah artikel saya tentang hasil dari praktik coaching di Demonstrasi Kontekstual Modul 2.3 ini. Semoga menginpiraasi untuk para pembaca.

Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Launching Makan Sehat dan Begizi di 33 MB

Launching Makan Sehat dan Bergizi di 33 MB (Doc. Pribadi) Kamis, 12 Desember 2024 menjadi hari yang membahagiakan untuk sekolah kami terci...