Memasuki bulan Oktober 2022 diawali dengan acara mengharukan di
Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Bapak Teguh Supriadi, S.Pd (Kepala UPTD SDN 30 Mendo Barat), Bapak Tri Gunawan,
S.Pd (guru di UPTD SDN 25 Mendo Barat), dan Bapak Gandung Suwardi, A.Md (guru
di UPTD SDN 24 Mendo Barat) akan memasuki masa purnabakti.“Masa purnabakti adalah normal untuk seluruh pegawai khususnya
guru”, potongan kalimat ini disampaikan oleh Bapak Teguh ketika
menyampaikan kesan pesannya di acara pagi itu.
Bertempat di UPTD SDN 27 Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten
Bangka, semua Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dari 9 Sekolah Dasar yang
tergabung di Gugus IV Kecamatan Mendo Barat berkumpul untuk menghadiri acara
pelepasan purnabakti. Acara juga dihadiri oleh Pengawas Korcam, Bapak H. Hadi
Sukamta, S.Pd.
Acara dimulai pukul 08.30 WIB dan dibuka oleh Bapak M. Yuniadi,
S.Pd.I (Kepala UPTD SDN 25 Mendo Barat) sekaligus bertindak sebagai pembawa
acara. Lantunan do’a dari Bapak ……… (Kepala UPTD SDN 25 Mendo Barat) juga mengajak
semua yang hadir dalam ruangan turut mendo’akan para guru yang telah mendahului
dan pulang ke Rahmatullah untuk selama-lamanya.
Bapak H. Hadi Sukamta, S.Pd selaku Pengawas Korcam menyampaikan
pengarahan dan motivasi kepada seluruh GTK khususnya guru terus memberikan
pelayanan terbaik untuk pendidikan kepada para murid. Selain itu, beliau juga
menyampaikan beberapa informasi termasuk persiapan dan pelaksanaan supervisi
akademik oleh kepala sekolah di satuan pendidikannya. Kemudian dilanjutkan pembahasan
kegiatan Gugus IV Kecamatan Mendo Barat oleh Ketua Gugus IV, Bapak Sulistiono,
S.Pd, dan persiapan perlombaan HUT Ke-77 Tahun PGRI di Kecamatan Mendo Barat
yang akan dilaksanakan tanggal 11-14 Oktober 2022 mendatang. Bapak Zulham
Efendi, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan perlombaan di Kecamatan Mendo Barat
ini dipercepat karena mengikuti jadwal perlombaan di kabupaten, mengingat para
pemenang dalam perlombaan di tingkat kecamatan akan diikutsertakan pada
perlombaan HUT Ke-77 Tahun PGRI tingkat Kabupaten nantinya.
Sambutan dari Bapak Sulistiono, S.Pd selaku Ketua Gugus IV membuat
saya terharu apalagi ketika beliau menceritakan perjalanan dari ketiga
sahabatnya ini saat pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Bangka sebagai
guru. Selain jarak tempuh jauh juga medan yang dilalui belum memiliki
infrastruktur (jalan) memadai. Menerima gaji pertama sebesar Rp. 16.900, 00
dengan tantangan yang dihadapi sungguh tidak mudah namun, para ujung tombak
pendidikan ini masih setia dengan profesi mulia demi anak-anak bangsa terutama
di desa ujung Pulau Bangka.
Tahun 1980an di Pulau Bangka masih sangat kekurangan tenaga
pendidik khususnya di daerah yang berlokasi jauh dari kabupaten kota. Kala itu
pemerintah berusaha untuk mencukupi kebutuhan tenaga pendidik di sekolah-sekolah
dengan mendatangkan guru dari luar bangka (Pulau Jawa). Tiga dari banyaknya
guru itu adalah mereka yang akhir bulan lalu mulai memasuki masa purnabaktinya.
Sebuah puisi karya Bapak Buyung Topan, S.Pd berjudul “Untukmu Kawan” dibacakan oleh Bapak Toni, S.Pd
(Kepala UPTD SDN 32 Mendo Barat). Puisi ini ditulis sendiri oleh Bapak Buyung
khusus untuk ketiga rekannya yang akan memasuki purnabakti. Suasana seketika
hening mendengarkan puisi indah yang dibacakan oleh Bapak Toni.
Salah seorang guru yang memasuki masa purnabakti dan telah
mengabdikan diri selama 39 tahun, Bapak Tri Gunawan, S.Pd dalam sambutan
singkatnya menyampaikan pesan yang mendalam, “Jadikan
sekolah itu sebagai rumah kedua sehingga kita betah didalamnya dan jadikan
murid kita seperti anak sendiri”. Saya bertemu beliau di
parkiran sejenak sebelum beliau pulang melaju dengan motornya, saya bertanya
dimana akan menghabiskan masa purnabaktinya. Sambil tersenyum beliau menjawab, “Bapak tetap disini, di Bangka”.
Sambutan terakhir dari Bapak Gandung Suwardi, A.Md juga membuat
saya kembali kagum apalagi ketika beliau menceritakan perjalanannya menjadi
guru di Kecamatan Mendo Barat. Mulai dari berjalan kaki karena tidak adanya
transportasi/kendaraan pribadi dan sulitnya medan yang dihadapi. Beliau juga
menceritakan perjuangannya dan beberapa almarhum sahabatnya berjalan kaki dan
naik sepeda puluhan kilometer hanya untuk memenuhi undangan rapat KKG di
Kecamatan. Sungguh..mendengar ini membuat saya tidak mampu berkata-kata lagi.
Jarak yang saya tempuh 54 KM dari Kota Sungailiat ke 33 MB mengendarai motor
dengan kondisi jalan jauh lebih baik tidak ada apa-apanya dibanding para guru
hebat yang menginspirasi ini.“Kami
memberikan semangat untuk semuanya, lanjutkanlah perjuangan ini, jangan jadikan
beban dan jalani dengan tulus dan ikhlas”, ungkap Bapak Gandung
mengakhiri sambutannya di acara pelepasan yang kian menjelang siang.
Sebelum mengakhiri acara hari itu, diadakan juga perkenalan
beberapa GTK di lingkungan Gugus IV Kecamatan Mendo Barat. Saya juga diberi
kesempatan untuk memperkenalkan diri sebagai bagian dari keluarga baru di
Kecamatan Mendo Barat ini.
Belum lama bergabung di Kecamatan Mendo Barat telah banyak hal
yang menginspirasi saya apalagi di hari ini bertemu para guru yang sungguh luar
biasa dan mendengar cerita singkat dari perjalanan panjangnya menjadi pendidik
di desa yang berada di paling ujung dari Kabupaten Bangka Induk ini.
Saya percaya satu hal bahwa manusia hidup dengan tantangan di
zamannya. Sama halnya seperti pahlawan yang melawan para penjajah puluhan tahun
lalu untuk kemerdekaan bangsa agar kita memiliki pemerintahan sendiri tanpa
dikomandoi oleh negara lain. Bagitupun perjalanan pendidikan di Indonesia
termasuk para pejuang pendidikan ini. Mereka adalah pejuang di zamannya dan
semangatnya akan terus dilajutkan oleh para pejuang pendidikan di zaman
setelahnya demi putra-putri negeri tercinta.
Selamat menjalani masa purnabakti untuk Bapak Teguh Supriadi, S.Pd, Bapak Tri Gunawan, S.Pd, dan Bapak Gandung Suwardi, A.Md. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan nikmat kesehatan dan kebahagiaan untuk para guru hebat kami. Semangat juangmu akan selalu melekat di setiap langkah kami.
Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia…
*Artikel ini juga telah tayang di : https://www.kompasiana.com/lisasya/6339c7fd5cc80449520cacf2/purnabakti-di-gugus-iv-mb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar